SOLOPOS.COM - Ilustrasi DBD (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, KARANGANYAR — Hingga pekan keenam 2022 , penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah merenggut enam nyawa warga Kabupaten Karanganyar. Artinya, jika di rata-rata tiap pekan ada satu warga meninggal dunia akibat DBD.

Kasus kematian ini masing-masing terjadi di Kecamatan Tasikmadu dua orang, Colomadu dua orang, Jaten satu orang, dan Jumantono satu orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, wilayah kecamatan yang paling tinggi kasus DBD adalah Jaten dengan 26 kasus. Di belakangnya ada Karanganyar dengan 22 kasus, Tasikmadu 16 kasus, Colomadu 14 kasus, Kebakkramat 14 kasus, Mojogedang 8 kasus, Matesih 7 kasus, Jumantono 5 kasus, dan Gondangrejo 2 kasus.

Baca Juga: Dua Balita di Karanganyar Meninggal karena DBD, Pemkab Giatkan Fogging

Kecamatan dengan satu kasus DBD yakni Jatipuro, Karangpandan, Kerjo, dan Jenawi. Sedangkan empat kecamatan lainnya yakni Jatiyoso, Jumapolo, Tawangmangu, dan Ngargoyoso nihil kasus DBD. Sehingga Jumlah total kasus DBD hingga pekan keenam 2022 di Karanganyar tercatat 118 kasus.

Sementara itu, tren kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini cukup fluktuatif meskipun belakangan mengalami penurunan. Pada pekan pertama penyakit ini mencapai 32 kasus, sedangkan pekan kedua 20 kasus dan pekan ketiga 15 kasus.

Namun pada pekan keempat kasus kembali naik menjadi 19 kasus dan pekan berikutnya atau pekan kelima turun menjadi 15 kasus. Sedangkan pekan keenam, kasus kembali meningkat menjadi 17 kasus.

Baca Juga: 2 Anak di Tasikmadu Karanganyar Meninggal Akibat DBD

Kepala Dinkes Karanganyar, Purwati, mengimbau masyarakat agar waspada dan meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PNS) di lingkungan masing-masing. Yaitu dengan menguras penampungan air, menutup penampungan air, memanfaatkan barang bekas, serta mencegah gigitan/perkembangbiakan nyamuk.

“Kami minta masyarakat untuk meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk,” ujarnya, Rabu.

Selain itu ia juga megimbau agar masyarakat melakukan beberapa hal untuk membasmi perkembangbiakan nyamuk atau menghindari gigitan nyamuk. Yakni dengan menaburkan bubuk larvasida pada tandon yang sulit dibersihkan, memakai obat nyamuk, dan menggunakan kelambu saat tidur.

Baca Juga: Kesadaran PSN Rendah, DBD Masih Jadi Momok di Karanganyar

Memelihara ikan pemakan jentik juga disarankan selain menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi ruangan, serta menghindari menggantung pakaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya