SOLOPOS.COM - Plt Kepala BPBD Wonogiri, Teguh Setiyono, bersama petugas PJT I mengecek pintu spillway di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Kamis (16/2/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Perum Jasa Tirta (PJT) I menambah debit air Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri yang dilepas ke Sungai Bengawan Solo melalui pintu limpasan (spillway) menjadi 250 m3/detik pada Rabu (15/2/2023) malam.

Masyarakat diminta tidak beraktivitas di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo. Kepala Sub Divisi Jasa Air III/1 PJT I, Fendi Ferdian, mengatakan Bidang Jasa Air dan Sumber Air (ASA) III PJT I menambah  debit air di pintu limpasan WGM secara bertahap.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tahapan itu menyesuaikan dengan elevasi atau ketinggian muka air waduk. Jasa ASA III PJT I tidak sembarangan membuka pintu spillway tanpa perhitungan, melainkan sudah sesuai dengan standard operating procedures (SOP).

Menurut Fendi, pembukaan dan penambahan debit air melalui pintu spillway WGM Wonogiri otomatis akan menaikkan debit air di Sungai Bengawan Solo. Oleh karena, masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar bantaran sungai tersebut diminta berhati-hati dan waspada.

Selain itu, warga diminta tidak banyak melakukan aktivitas di dekat Sungai Bengawan Solo. “Jangan ada aktivitas di hilir Bengawan Solo. Apalagi memancing di dekat pintu spillway. Masyarakat yang berada di bantaran sungai juga waspada jika terjadi kenaikan elevasi dan debit air sungai,” kata Fendi kepada Solopos.com melalui sambungan telepon, Kamis.

Penambahan debit air, lanjut dia, berfungsi mengendalikan atau mengurangi kenaikan elevasi WGM karena inflow atau debit air dari hulu yang masuk ke waduk cukup tinggi. Inflow rata-rata ke waduk pada Kamis (16/2/2023) pukul 00.00 WIB-06.00 WIB mencapai 930 m3/detik. 

Pantauan Solopos.com di pintu spillway pada Kamis pagi elevasi WGM Wonogiri mencapai 136,90 meter soerabaia haven vloed peil (mshvp). Angka itu menunjukkan elevasi di waduk berstatus siaga kuning.

Penambahan Debit Air Bertahap

Sebagai informasi, status elevasi waduk dibagi menjadi tiga, yaitu hijau dengan elevasi 135,30 mshvp-136,00 mshvp, kuning dengan elevasi 136,00 mshvp-137,19 mshvp, dan merah dengan elevasi 137,20 mshvp.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, pembukaan pintu spillway dilakukan secara bertahap sejak Selasa (14/2/2023) pukul 16.15 WIB dengan debit awal 100 m3/detik dan melalui turbin PLTA sebanyak 50 m3/detik.

Kemudian pada Rabu pagi debit air di pintu spillway ditambah 50 m3/detik menjadi 200 m3/detik. Lalu ditambah lagi menjadi 225 m3/detik pada Rabu pukul 10.00 WIB.

Terakhir, pada Rabu pukul 22.00 WIB ditambah 25 m3/detik menjadi 250 m3/detik. Menurut Fendi, setiap ada penambahan debit air dari pintu spillway, Jasa ASA III/PJT I selalu terlebih dahulu menginformasikan kepada warga sekitar bantaran sungai Bengawan Solo. 

“Ada kemungkinan bertambah [debit air]. Makanya kami tadi menginformasikan kepada warga. Sebab biasanya ada permukiman yang terdampak, misalnya kalau di Wonogiri itu Kelurahan Giritirto dan Giripurwo ,” ujar dia.

Plt Kepala BPBD Wonogiri, Teguh Setiyono, mengatakan pembukaan pintu spillway dan penambahan debit air dari WGM merupakan SOP yang harus dijalankan PJT I. Hal itu dilakukan agar waduk tetap berfungsi normal dan dapat dikendalikan. 

“Memang ada konsekuensinya, yaitu Bengawan Solo akan meluap dan bisa membanjiri rumah warga yang ada di dekat aliran Bengawan Solo. Tapi itu sudah SOP-nya begitu,” kata Teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya