Soloraya
Selasa, 5 September 2023 - 15:05 WIB

Waspada! Ini Daerah di Boyolali yang Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan Damkar, BPBD, dan instansi terkait lain melakukan simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Lapangan Desa Klewor, Kemusu, Boyolali, Selasa (5/9/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Setidaknya tiga kawasan, yakni lereng Gunung Merapi, lereng Gunung Merbabu, dan wilayah Boyolali utara menjadi daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Boyolali. Warga diminta waspada dan tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu kebakaran seperti membuang puntung rokok sembarangan.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran dan pihak-pihak terkait terus mengasah kemampuan dan keterampilan pemadaman kebakaran. Seperti yang dipertunjukkan saat Apel Simulasi Tanggap Darurat Bencana di Lapangan Desa Klewor, Kemusu, Boyolali, Selasa (5/9/2023).

Advertisement

Asap hitam tebal membubung tinggi di lapangan tersebut. Asap tersebut berasal dari tumpukan daun yang terbakar. Dua warga yang melihatnya langsung mencoba memadamkan api dengan alat seadanya yaitu dengan ranting dan daun basah.

Kemudian, salah satu dari mereka menghubungi kepala desa (kades). Lalu sang kades menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali.

Advertisement

Kemudian, salah satu dari mereka menghubungi kepala desa (kades). Lalu sang kades menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali.

Sebelum tim Damkar Boyolali datang, warga dibantu personel babinsa dan bhabinkamtibmas setempat turut membantu. Namun, upaya mereka belum berhasil memadamkan api. Si jago merah justru semakin membesar.

Tak lama kemudian, kru Damkar Boyolali datang. Mereka lalu menyemprotkan air ke sumber api dan api berhasil dipadamkan. Kegiatan tersebut merupakan simulasi kebakaran hutan dan lahan yang dilaksanakan tim gabungan dari Damkar, BPBD, Polres, Kodim, dan elemen masyarakat lain di Boyolali.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suratno, mengungkapkan simulasi tersebut sebagai bagian dari edukasi untuk masyarakat terkait dampak musim kemarau.

“Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah dampak dari kekeringan yang akhir-akhir ini sering terjadi baik di pekarangan rumah maupun kebakaran hutan dan lahan,” kata dia di sela-sela acara.

Ia juga meminta seluruh pemangku kepentingan di Pemkab Boyolali dapat berkontribusi sesuai tugasnya masing-masing agar masalah kekeringan di Boyolali dapat ditangani bersama-sama.

Advertisement

Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suripto, menambahkan daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan ada di lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

“Kemudian di wilayah utara juga rawan karhutla karena banyak hutan jati dan dimungkinkan ada gesekan kayu. Ada juga orang yang bakar-bakar terus ditinggal atau buang puntung rokok,” kata dia.

Ia pun meminta masyarakat tidak membakar sembarangan atau membuang puntung rokok sembarangan karena bisa menyebabkan kebakaran.

Advertisement

Sementara itu, Kabid Damkar Satpol PP Boyolali, Sulistiyono, menyatakan instansinya bertugas merespons laporan-laporan tidak hanya kebakaran hutan dan lahan. Akan tetapi juga kebakaran rumah dan juga penyelamatan.

Sulis mengatakan setiap harinya paling tidak ada 28 anggota Damkar Boyolali yang bersiaga terhadap laporan warga. Mereka terbagi menjadi piket pagi sebanyak 14 orang dan piket malam 14 orang.

“Sebulan ini ada ada peningkatan terkait kebakaran lahan karena memang cuaca yang panas sudah berbulan-bulan,” kata dia. Sulis mengatakan suhu panas menyebabkan lahan kering.

Warga yang berusaha membersihkan lingkungan pun ada yang kemudian membakar sampah. Hal tersebut bisa membuat api merembet ke lahan yang kering. Damkar Boyolali mengimbau warga tidak membakar sampah saat bersih-bersih.

“Mengingat musim ini seluruh lahan juga mengalami kekeringan. Kami imbau terkait bersih-bersih di lingkungan, sampah jangan dibakar. Itu akan merembet ke lahan, ditakutkan merembet ke permukiman,” jelas dia.

Berdasarkan data dari Damkar Boyolali, kejadian kebakaran dari Januari hingga Agustus ada 74 kejadian. Perinciannya ada 31 kebakaran rumah, 27 kebakaran lahan, 10 kebakaran gudang, empat kebakaran mobil, dan dua kebakaran pabrik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif