Soloraya
Sabtu, 6 November 2021 - 14:54 WIB

Waspada Lur! 3 Kecamatan di Sukoharjo Berstatus Siaga Banjir

Candra Mantovani  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana banjir (Sumber: Antaranews.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tiga kecamatan di Sukoharjo termasuk dalam wilayah status siaga banjir pada Sabtu (6/11/2021). Terkait hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo sudah mengantisipasi dengan membentuk desa tangguh bencana di wilayah dengan riwayat banjir di Sukoharjo.

Status siaga banjir berdasarkan hasil analisis data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB degan InaRisk. Berdasarkan hasil analisis tersebut muncul hasil sejumlah wilayah di Indonesia yang perlu diwaspadai potensi banjir pada Sabtu (6/11/2021).

Advertisement

Untuk Wilayah Jawa Tengah, Sukoharjo menjadi salah satu dari tiga Kabupaten di Jateng yang masuk kategori siaga banjir. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, terdapat tiga kecamatan di Sukoharjo yang ditetapkan siaga banjir. Ketiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Nguter, Bendosari, dan Polokarto.

Baca Juga: Hati-Hati, 5 Jenis Pelanggaran Ini Bisa Terekam CCTV ETLE Sukoharjo Lho

Berdasarkan analisis tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo diminta untuk memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi terkait curah hujan dan potensi risiko bencana. Selain itu, Pemkab juga diminta untuk menyiapkan segala persiapan terkait penangan bencana banjir yang berpotensi terjadi.

Advertisement

Disinggung terkait hal tersebut, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan pihaknya sudah bersiap terkait kemungkinan bencana banjir yang terjadi di wilayah Sukoharjo. Tingginya potensi banjir di Sukoharjo disebabkan kondisi geografis di tiga wilayah tersebut bersifat cekungan. Sehingga, kemungkinan terjadinya banjir dinilai tinggi.

“Memang sesuai analisis kami itu ada tiga wilayah kecamatan yang memiliki sejarah langganan banjir. Tapi masyarakat sudah terbiasa dengan hal itu dan sudah memiliki bekal penanganan. Mereka sudah tahu langkah yang harus dilakukan kalau sudah ada tanda-tanda air meluap dengan menyelamatkan barang berharga dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” jelas dia.

Baca Juga: 50.000 Benih Ikan Ditebar Bupati Sukoharjo di Embung Pengantin Wirun

Advertisement

Kalakhar juga menjelaskan untuk antisipasi bencana banjir pihaknya sudah membentuk 10 desa tangguh bencana di lokasi rawan banjir. Kesepuluh desa tangguh bencana tersebut dilatih cara mengantisipasi dan menangani bencana banjir.

“Memang belum semuanya, tapi kami sudah membentuk desa tangguh bencana. Tapi kami akan terus menambah. Target kami setiap tahun ada tiga desa yang akan dibentuk,” ucap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif