Soloraya
Senin, 14 Desember 2020 - 22:30 WIB

Waspada! Pemkab Sukoharjo Tetapkan Darurat Banjir Hingga 31 Maret 2021

R Bony Eko Wicaksono  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalan perkampungan Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, terendam banjir luapan air Kali Samin, Senin (14/12/2020). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemkab Sukoharjo menetapkan darurat banjir, tanah longsor, dan angin lisus hingga 31 Maret 2021. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem selama musim penghujan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan hal tersebut saat wawancara dengan Solopos.com, Senin (14/12/2020).

Advertisement

Penetapan darurat bencana ini menyusul bencana banjir yang merendam 12 desa di tiga kecamatan yakni Polokarto, Mojolaban dan Grogol.

Sengketa Sriwedari Solo: FKPPI Gugat Putusan Pengadilan Yang Menangkan Ahli Waris

Advertisement

Sengketa Sriwedari Solo: FKPPI Gugat Putusan Pengadilan Yang Menangkan Ahli Waris

"Masa darurat banjir, tanah longsor, dan angin lisus Sukoharjo berlaku hingga 31 Maret atau akhir musim penghujan. Bisa jadi diperpanjang jika musim penghujan lebih lama," kata Sri Maryanto.

Sebelumnya, hujan lebat dengan intensitas tinggi pada Minggu (13/12/2020) sore hingga malam mengakibatkan sejumlah sungai meluap dan merendam permukiman, jalan perkampungan, dan lahan pertanian.

Advertisement

12 Desa Dilanda Banjir Akibat Luapan Sungai Di Sukoharjo, Ini Datanya

Sedangkan, daerah rawan bencana tanah longsor berada pada wilayah Sukoharjo bagian selatan seperti Bulu dan Weru. Sri Maryanto telah mengajukan permohonan bantuan pengadaan 16 pompa air untuk penanganan banjir ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), beberapa tahun lalu.

Bantuan Pompa

Namun, hingga sekarang permohonan itu belum terealisasi. "Saat ini, hanya ada empat pompa air yang pemakaiannya berbagi dengan Kota Solo. Keempat pompa air itu berada di wilayah Grogol," ujarnya.

Advertisement

Apabila ada pompa air untuk wilayah Mojolaban dan Polokarto, genangan air yang merendam permukiman lebih cepat surut. Mesin pompa air bakal menyedot genangan air yang dibuang ke aliran sungai.

Wali Kota Solo Tegaskan Kebijakan Karantina Hanya Untuk Pemudik, Tapi Tamu Hotel Sudah Telanjur Kabur

Selama ini, wilayah Mojolaban dan Polokarto menjadi daerah langganan banjir luapan air Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin.

Advertisement

"Mesin pompa air menjadi solusi alternatif penanganan banjir saat musim penghujan. Kami juga memperkuat jaringan sukarelawan bencana alam yang bertugas mengevakuasi warga dan menyalurkan logistik di lokasi pengungsian banjir," paparnya.

Seorang warga Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Kadyanto, mengatakan banjir sempat merendam puluhan rumah warga pada Minggu (13/12/2020) malam.

Wali Kota Solo Tegaskan Kebijakan Karantina Hanya Untuk Pemudik, Tapi Tamu Hotel Sudah Telanjur Kabur

Rumah penduduk terendam banjir setinggi betis orang dewasa. Sebagian warga terdampak banjir mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat keluarga. Banjir mulai surut secara perlahan-lahan pada Senin pagi.

Warga membersihkan lumpur dan kotoran yang menempel perabotan rumah tangga pada Senin siang. "Kami masih waspada karena cuaca mendung yang berpotensi turun hujan lebat dengan intensitas tinggi," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif