Soloraya
Jumat, 5 Juli 2019 - 21:35 WIB

Waspada Penularan Hepatitis A, DKK Solo Sisir 14 Rumah Sakit

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Merebaknya penyakit hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur, beberapa waktu terakhir, membuat daerah-daerah lain di sekitarnya waspada, termasuk Solo.

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menyisir 14 rumah sakit menyusul penetapan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur. Penyisiran dilakukan untuk mendata temuan penyakit menular tersebut di Kota Bengawan.

Advertisement

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Solo, Tenny Setyoharini, mengatakan pendataan hanya dilakukan di rumah sakit karena kemampuan laboratorium di puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan (fayankes) lain terbatas.

“Sudah kami kumpulkan selama kurang lebih tiga hari. Pendataan ini merupakan permintaan Pemerintah Provinsi [Pemprov] Jawa Tengah. Data kami saat ini belum final. Jadi belum bisa kami sampaikan,” kata dia kepada wartawan, Jumat (5/7/2019).

Pencegahan penyakit ini, menurut Tenny, yang terpenting adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, dari konsumsi makanan juga harus higienis

Advertisement

Tenny menyebut dugaan sementara merebaknya penyakit yang disebabkan virus itu adalah aliran air sungai yang terkontaminasi dan dikonsumsi warga sekitar. Di tambah lagi, penularan dari pasien yang terjangkit bisa dengan mudah terjadi, misalnya melalui liur, kencing, feses, hingga makanan, dan minuman yang tercemar virus.

“Pengidap hepatitis A yang buang air besar sembarangan di sungai, kemudian alirannya dikonsumsi atau digunakan mencuci oleh warga. Warga itu tidak mencuci tangan dengan bersih lalu langsung makan, dia bisa tertular,” papar Tenny.

Kendati berpotensi mewabah, penyakit yang menyerang organ liver atau hati manusia ini bukan penyakit berbahaya dan dapat disembuhkan. Masa inkubasi atau waktu pertama virus menginfeksi hingga munculnya gejala penyakit hepatitis adalah 15-50 hari.

Advertisement

Sementara masa penyembuhannya sekitar dua pekan atau kurang. “Pengobatan penyakit ini harus rutin minum obat. Sedangkan pencegahan melalui vaksin belum marak karena lebih diutamakan vaksin untuk hepatitis B yang lebih kronis,” kata dia.

Sekretaris DKK Solo, Setyowati, mengatakan sebelum temuan KLB di Pacitan, DKK sudah melayangkan surat edaran (SE) waspada hepatitis A sampai ke tingkat kelurahan. SE tersebut berisi imbauan kepada camat, lurah, dan komponen fasyankes untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hepatitis A melalui penyuluhan massal.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif