Soloraya
Rabu, 15 Juni 2022 - 13:41 WIB

Waspada Varian Baru Covid-19, RSUD Sukoharjo Siapkan Ruang Isolasi

Magdalena Naviriana Putri  /  Rohmah Ermawati  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Sukoharjo menyiapkan ruang isolasi menyusul ditemukannya kasus akibat varian baru virus Covid-19, yaitu BA.4 dan BA.5, di Indonesia. Hal itu disampaikan Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Selasa (14/6/2022).

“Tata laksana sama, apabila ada kasus positif diisolasi. Kalau memang ada gelaja sedang sampai berat harus mendapatkan perawatan. Kami masih tetap menyiapkan ruang isolasi walaupun tidak sebanyak pada saat [varian] delta ya, karena kasusnya sudah sangat menurun. Kami fungsikan tempat untuk isolasi dan pelayanan yang lain,” jelasnya saat ditemui dalam kegiatan pelantikan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Sukoharjo, di Hotel Tosan Sukoharjo.

Advertisement

Dia menyebut antisipasi sama seperti varian omicron dan delta sebelumnya, karena penularan lewat droplet hidung dan mulut. “Untuk yang varian baru BA.4 dan BA.5 yang ditemukan dari WNA dan 1 dari WNI yang ada kegiatan. Disinyalir sub varian penyebaran lebih cepat dibanding yang omicron kemarin,” jelasnya.

Dia mengungkapkan kemungkinan penyebaran akan terjadi jika masyarakat tidak waspada dan tidak patuh pada protokol kesehatan. Bagaimanapun, lanjut dia, masyarakat tetap harus waspada. Menurutnya hal itu dianggap mudah karena masyarakat telah terbiasa melaksanakan protokol kesehatan selama dua tahun terakhir.

Advertisement

Dia mengungkapkan kemungkinan penyebaran akan terjadi jika masyarakat tidak waspada dan tidak patuh pada protokol kesehatan. Bagaimanapun, lanjut dia, masyarakat tetap harus waspada. Menurutnya hal itu dianggap mudah karena masyarakat telah terbiasa melaksanakan protokol kesehatan selama dua tahun terakhir.

Ditanya terkait gejala, dia menyebut hampir sama dengan varian sebelumnya. “Gejala masih sama seperti orang flu, ada demam, nyeri telan, pilek, kadang batik, badannya terkadang greges-greges begitu, hampir sama. Variannya saja yang berbeda,” katanya.

Baca juga: Sukoharjo Belum Zona Hijau, Masih Ada 2 Kasus Aktif Covid-19 Lur…

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, saat dihubungi Solopos.com, Senin (13/6/2022), mengatakan meski kasus Covid-19 tinggal sedikit, Sukoharjo saat ini masih belum memasuki zona hijau.

“Masih [zona kuning], level 0 baru zona hijau. Titip pesan untuk warga masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan karena pandemi belum berakhir, jangan abaikan karena upaya pencegahan lebih baik,” jelasnya.

Baca juga: Uji Klinis Tahap III, Bio Farma Siap Produksi 250 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Advertisement

Tuti menambahkan ada temuan varian baru Covid-19 yakni Omicron BA.4 dan BA.5 yang memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibanding varian lainnya. Bahkan, kasus Covid-19 di Jakarta mengalami kenaikan selama tiga hari terakhir. Kondisi ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar selalu mengencangkan protokol kesehatan secara ketat.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengimbau masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan. “Kami mengimbau kepada masyarakat karena Covid-19 ini belum selesai. Sudah ada kelonggaran, tetapi tetap jalankan prokes,” katanya saat ditemui dalam kegiatan di Hotel Tosan, Selasa.

Mengutip laman Covid-19.go.id, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 12 Mei 2022 resmi menyatakan varian baru Covid-19, yaitu BA.4 dan BA.5 sebagai Variant of Concern. Dikarenakan, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini dengan cepat dan masif meluas ke berbagai negara dan menyebabkan lonjakan kasus.

Advertisement

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Naik, Ini Pesan Pakar Kesehatan

Dari studi awal di Eropa, perubahan karakteristik varian-varian baru ini, selain lebih cepat menular, juga mampu menghindari kekebalan tubuh pascainfeksi Covid-19 dari varian sebelumnya. Menurut European Centre for Disease Prevention and Control, peluang penularannya dapat menurun jika seseorang telah divaksin dibandingkan yang belum walau sudah terinfeksi sebelumnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif