SOLOPOS.COM - Stikesnas Solo bagi alat uji krim wajah bermerkuri, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Dokumentasi Stikesnas Solo)

Solopos.com, SOLO — Kaum Hawa harus berhati-hati dalam penggunaan kosmetik, utamanya krim wajah. Sebab ditengarai masih beredar krim wajah yang mengandung merkuri.

Pernyataan itu disampaikan Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional (Stikesnas) Solo, Wimpy, dalam siaran persnya, Senin (3/7/2023). “Merkuri ini sangat dilarang digunakan untuk krim wajah karena sangat berbahaya bagi kesehatan,” tutur dia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Wimpy menjelaskan Stikesnas memberikan perhatian besar terhadap fenomena banyaknya kosmetik mengandung merkuri yang beredar di pasaran. Sebab penggunaan kosmetik bermerkuri dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, dan peradangan.

Lebih parah lagi, dia menjelaskan, penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri bisa menimbulkan kanker kulit. “Pada 17-18 Juni 2023 kami bagikan gratis alat uji logam merkuri dalam krim wajah kepada 25 muda-mudi di Bentakan,” urai dia.

Tepatnya di Dukuh Tinggen, Desa Bentakan, Kecamatan Baki, Sukoharjo. Menurut Wimpy pembagian alat uji logam merupakan bentuk pengabdian masyarakat. Tim Stikesnas dipimpin oleh Wimpy dan Stefanus Khrismasagung Trikusumaadi.

Kegiatan itu juga melibatkan tim mahasiswa yakni Kartika Pertiwi, Adelia Putri Paramita, Azalia Putri Zafira, dan Wahyu Risnawati. Selain membagikan alat uji logam, Wimpy menjelaskan, kegiatan diisi dengan sharing pengetahuan tentang krim bermerkuri.

Para peserta yang terdiri dari pemuda dan pemudi tersebut sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut karena sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. “Para peserta sangat antusias menyimak paparan dari pemateri karena tema yang disampaikan memang lekat dengan kehidupan mereka,” terang dia.

Wimpy menjelaskan merkuri di krim wajah terdapat dalam bentuk senyawa merkuri kloramida atau merkuri klorida dan merkuri amino klorida. Ketika senyawa itu terpapar di kulit, dapat membuat lapisan epidermis terkelupas dan kulit menjadi tipis.

“Lalu merkuri amino klorida akan menghambat kerja dari enzim tironase, sehingga pembentukan melanin akan terhambat. Melanin adalah pigmen alami yang diproduksi sel-sel khusus yang disebut melanosit yang ada di lapisan kulit epidermis,” urai dia.

Menurut Wimpy pigmen itu berperan memberikan warna pada kulit, rambut dan mata. Pembentukan melanin yang terhambat akan membuat kulit tampak lebih cerah. Pada mulanya, krim wajah bermerkuri dapat memberikan efek kulit lebih putih.

Tetapi pada penggunaan jangka panjang atau berkelanjutan akan menyebabkan iritasi kulit, peradangan dan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Sedangkan Stefanus Khrismasagung mengingatkan anak muda agar berhati-hati memakai kosmetik.

“Ya agar lebih berhati-hati dalam penggunaan kosmetik untuk kecantikan. Cantik itu relatif, konsumen harus menyadari bahwa kulit putih tidak identik dengan cantik,” ungkap Stefanus Khrismasagung yang juga bagian dari tim dosen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya