SOLOPOS.COM - Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (kiri) saat menyambut kedatang Walikota Joko Widodo di Bandara Adi Soemarmo, Jumat (21/9/2012). Dirinya masih belum mau berkomentar soal sosok penggantinya sebagai Wakil Walikota jika dirinya kemudian naik sebagai walikota menggantikan Jokowi. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (kiri) saat menyambut kedatang Walikota Joko Widodo di Bandara Adi Soemarmo, Jumat (21/9/2012). Dirinya masih belum mau berkomentar soal sosok penggantinya sebagai Wakil Walikota jika dirinya kemudian naik sebagai walikota menggantikan Jokowi. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO — Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, masih menyimpan rapat ihwal calon penggantinya di tampuk Wakil Walikota (Wawali) Solo. Lelaki yang akrab disapa Rudy itu mengaku menghormati proses penghitungan suara yang masih berlangsung di KPU DKI Jakarta. “Yang jelas tetap menunggu keputusan KPU,” elaknya, Jumat (21/9/2012).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ditemui wartawan di rumah dinasnya di bilangan Ngesus, Banjarsari, Rudy banyak berbincang seputar konstelasi politik pascaterpilihnya Jokowi menjadi DKI 1. Rudy mengungkapkan, partai siap mengusung dua nama calon wawali setelah Jokowi resmi diangkat menjadi Gubernur DKI. DPC, imbuhnya, tak mau gegabah dengan menyebutkan nama calon terlalu dini. “Yang jelas, kami siap mencari pengganti yang lebih baik dan tak jauh dari lingkungan Jokowi-Rudy,” ujarnya.

Pihaknya mengaku baru akan menggelar rapat penjaringan seusai hasil Pilkada DKI diresmikan. “Setelah ada keputusan KPU baru kami bicara. Ya perlu speak-speak dulu dengan yang terkait,” tegasnya.

Lebih lanjut, Rudy menampik proses pengunduran diri Jokowi akan diganjal DPRD Solo. Dalam UU Pemerintahan Daerah, terangnya, tak ada butir yang mengatur walikota yang masih menjabat dilarang mencalonkan diri menjadi gubernur. Hal tersebut diperkuat PP No.49 Tahun 2008 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. “Lagi pula Pak Jokowi bukan Prijanto (Wawali DKI). Pak Jokowi mengundurkan diri untuk memberi pelayanan yang lebih besar, bukan momong anak. Lihat saja kasus Gamawan Fauzi, Fadel Muhammad, Rano Karno. Jadi enggak mungkin ada ganjalan.”

Jika sampai DPRD mengotak-atik keputusan UU, Rudy menjamin DPRD akan menjadi bahan tertawaan rakyat. Meski demikian, pihaknya yakin DPRD Solo tak akan melakukan hal itu.

Mengenai PR Kota Solo yang menumpuk pasca ditinggal Jokowi, Rudy mengaku siap melanjutkan tongkat estafet sang walikota. Rudy akan berpedoman pada RPJM, RPJP dan blueprint pembangunan yang ada di Kota Solo. “Jika UU mengamanatkan seperti itu, pasti saya akan melaksanakan sesuai pemerintahan Jokowi. Bikin kebijakan seperti Jokowi.”

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, belum bisa berkomentar mengenai skema pengunduran diri Jokowi pasca terpilih menjadi DKI 1. Pihaknya masih mencari legalitas regulasi yang pas bagi Jokowi. “Apakah nanti Pak Jokowi harus mengajukan pengunduran diri ke partai dulu baru ke dewan, atau langsung dari Jokowi ke dewan, masih kami konfirmasikan. Kami enggak mau sembrono karena ini terkait regulasi.”

Ihwal PR Kota Solo, Sekda yakin Walikota baru mampu merampungkan pekerjaan yang masih tertinggal. “Saya yakin Pak Rudy mampu menyempurnakan sistem yang sudah dibuat Pak Jokowi. Pembangunan harus tetap lanjut,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya