SOLOPOS.COM - LOMBA MACAPAT-Perdana Handayani, mahasiswi Sastra Inggris UNS yang sedang magang di Bagian Humas & Protokol, mengikuti lomba macapat di Pendapi Gede, Balaikota, Solo, Kamis (9/2/2012). Kegiatan itu diikuti 30 peserta itu diselenggarakan berawal dari keprihatinan bannyaknya masyarakat yang kurang paham bahasa dan budaya Jawa. JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

LOMBA MACAPAT-Perdana Handayani, mahasiswi Sastra Inggris UNS yang sedang magang di Bagian Humas & Protokol, mengikuti lomba macapat di Pendapi Gede, Balaikota, Solo, Kamis (9/2/2012). Kegiatan itu diikuti 30 peserta itu diselenggarakan berawal dari keprihatinan bannyaknya masyarakat yang kurang paham bahasa dan budaya Jawa. JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

Menyanyikan lagu-lagu Jawa yang sarat makna bukanlah perkara gampang. Hal itu dirasakan betul oleh 30 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Solo yang, Kamis (9/2/2012) pagi itu mengikuti lomba macapat memperingati hari jadi ke-267 Pemkot Solo tahun 2012 ini di Pendapi Gedhe Kompleks Balaikota Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tanpa iringan musik, setiap peserta harus menyanyikan lagu itu dengan nada tepat. Itu tidaklah mudah apalagi bagi mereka yang hanya bermodal nekat, yang penting bisa ikut meramaikan. Bahkan Wakil Walikota (Wawali) FX Hadi Rudyatmo yang kerap tampil menyanyi di berbagai acarapun terlihat kesulitan. Demikian pula dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Budi Suharto. Keduanya ditodong untuk ikut menyanyi beberapa lagu seperti Pangkur dan Dandang Gula.

Berkali-kali keduanya salah nada dan setiap kali selalu disambut gelak tawa bawahan mereka. Sampai kemudian seorang pegawai yang ahli menyanyikan lagu-lagu Jawa memberikan contoh.

Kepada wartawan yang mewawancarainya di sela-sela acara, Budi mengatakan yang ditekankan dalam acara itu memang bukan kualitas atau kemampuan menyanyi para PNS. Melainkan lebih pada kuantitas, yakni jumlah PNS yang mau mengikuti lomba tersebut.

“Untuk mewujudkan Kota Solo yang nyaman dan berkesan kan salah satunya adalah dengan nguri-uri budaya Jawa. Jadi kalau ada banyak PNS yang mau ikut acara ini, itu sangat bagus. Yang penting ada kemauan dulu,” ujar Budi.

(JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya