SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyatakan siap melibatkan para pedagang Pasar Klewer dan semua pemangku kepentingan terkait rencana Pemkot untuk merenovasi pasar yang menjadi salah satu ikon di Kota Solo itu.

“Kalau pedagang dan stakeholder ingin bertemu dengan Pemkot untuk membahas rencana renovasi Pasar Klewer, saya siap untuk memfasilitasinya. Saat ini Pemkot memang masih menunggu respons dari para pedagang dan pemangku kepentingan di pasar tersebut, apakah mereka mendukung renovasi pasar ataukah tidak,” tegas Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (29/10).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Semua masukan dan usulan dari para pedagang dan para stakeholder, lanjut Wawali, atau yang lebih akrab disapa Rudy, akan ditampung sebagai bahan pertimbangan terkait pelaksanaan renovasi pasar yang berlokasi di Jl Dr Rajiman, Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon itu. Baik itu masukan dan usulan dari pedagang yang pro maupun yang kontra terhadap realisasi perbaikan pasar.

“Menampung di sini bukan berarti Pemkot lantas manut saja dengan para pedagang. Sebab untuk terkait pelaksanaan renovasi pasar tersebut, Pemkot akan tetap mengacu pada konsep pelaksanaan yang ada,” terangnya.

Sementara terkait teknis pelaksanaan renovasi Pasar Klewer nantinya, Rudy menjelaskan Pemkot akan melibatkan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) mengingat ada beberapa bagian dari bangunan Pasar Klewer merupakan bangunan yang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya (BCB) di Solo.

“Sehingga diharapkan dengan renovasi nantinya jangan sampai berubah bentuknya,” imbuh dia.

Rudy menilai renovasi terhadap bangunan Pasar Klewer layak dilaksanakan mengingat kondisi pasar saat ini sudah sangat padat, termasuk kondisi di sekeliling pasar yang saat ini terlihat semrawut.

“Sekarang Pasar Klewer kan bukan hanya menjadi salah satu pusat perdagangan di Kota Solo, melainkan juga tempat wisata, khususnya wisatawan domestik banyak yang berkunjung ke sana. Tentunya para pengunjung atau wisatawan itu juga menginginkan kondisi yang nyaman dan menyenangkan saat datang ke tempat itu,” katanya.

Di samping itu, Rudy menyebutkan usia bangunan Pasar Klewer juga sudah cukup tua mengingat pasar itu mulai dirintis sejak zaman penjajahan Jepang. Apalagi, Pasar Klewer yang menjadi pusat penjualan kain dan pakaian di Solo itu kini harus mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan modern, seperti Pusat Grosir Solo (PGS) dan Beteng Trade Center (BTC).

“Apalagi PGS saat ini kan mulai membangun citra sebagai pusat perbelanjaan kain dan pakaian modern di Solo, tentunya Pasar Klewer juga layak berbenah agar tidak terimbas persaingan,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Solo tengah berancang-ancang untuk merevitalisasi dan melakukan penataan terhadap Pasar Klewer. Walikota Solo Joko Widodo memperkirakan pembangunan pasar yang menjadi salah satu ikon Kota Solo itu ke depan secara keseluruhan akan menelan dana sekitar Rp 450 miliar.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya