Soloraya
Rabu, 16 Maret 2022 - 16:46 WIB

Wayang dan Gamelan Batu Ditemukan di Situs Kandang Wayang

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Desa Jenar Samto bersama Ketua BPD Jenar Widartiningsih menandatangani berita acara temuan Situs Kandang Wayang yang diduga cagar budaya di Balai Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Rabu (16/3/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, bersama pemerhati cagar budaya dari Yayasan Palapa Mendira Harja (YPHM) Sragen menemukan situs baru peninggalan zaman dulu . Situs itu diduga cagar budaya dan dikenal dengan sebutan Kandang Wayang.

Di situs itu banyak ditemukan bebatuan yang menyerupai gamelan, seperti gong, kenong, serta berbatuan berkarakter wayang Srikandi dan wayang kuda.

Advertisement

Temuan benda-benda di situs itu dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani Kepala Desa Jenar, Samto; Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jenar, Widartiningsih; dan Ketua YPMH Sragen, Joko Piroso, di balai desa setempat, Rabu (16/3/2022). Tanda tangan berita acara itu disaksikan Camat Jenar, Tri Mulyono dan sejumlah perangkat desa serta para pemerhati cagar budaya dari YPMH Sragen.

Baca Juga: Situs Mbah Gempur Klaten Dikenal Keramat, Tapi Tetap Ada yang Curi Arca

Advertisement

Baca Juga: Situs Mbah Gempur Klaten Dikenal Keramat, Tapi Tetap Ada yang Curi Arca

Sesuai berita acara tersebut, benda yang diduga cagar budaya itu terdiri atas wayang berbahan batu berkarakter Srikandi satu unit dan wayang berbahan batu karakter kuda satu unit. Selain itu 26 bebatuan yang membentuk gamelan lengkap di di lokasi radius 200 meter dari situs Kandang Wayang.

“Situs itu disebut Kandang Wayang itu karena ada wayangnya dua buah yang terbuat dari batu. Wayang Janaka dan Srikandi. Selain itu ada gong dan gamelan lainnya yang semuanya terbuat dari batu. Jadi seperti tempat wayangan begitu,” ujar Kades Jenar, Samto.

Advertisement

Ia mengatakan bebatuan yang menyerupai gamelan itu menyebar di permukiman penduduk. Bebatuan-bebatuan itu akan didata dan dikumpulkan menjadi satu di Situs Kandang Wayang. Pemdes Jenar berencana mengembangkan situs itu menjadi objek wisata baru . harapannya bisa jadi desa wisata.

Baca Juga: Ribuan Koleksi Buku Perpustakaan Mangkunegaran Solo Dipindah, Ada Apa?

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jenar yang juga pemilik lahan di lokasi Situs Kandang Wayang, Sidartiningsih, mendukung rencana Pemdes Jenar. Dia menerangkan Kandang Wayang itu merupakan bagian dari tanah miliknya seluas 11.025 meter persegi yang kini ditanami tebu.

Advertisement

“Lahan khusus di situs itu dulu sudah saya wakafkan kepada Pemdes Jenar menjadi aset desa untuk dikembangkan untuk kepentingan desa. Dulu serah terima hibah itu secara lisan yang disaksikan warga setempat. Situs memiliki nilai-nilai sejarah yang harus dilestarikan. Saya melarang tempat itu untuk membawa sesaji dan seterusnya, yang penting diambil nilai sejarahnya,” ujar dia.

Widartiningsih berharap pengembangan Kandang Wayang sebagai objek wisata itu bisa mengangkat ekonomi warga setempat. Selain itu diharapkan bisa menambah pendapatan asli desa.  Ia masih ingat ada tiga buah wayang batu saat ia masih kecil. Tetapi sekarang sudah tidak ada, tinggal satu batu yang menyerupai wayang.

Baca Juga: Proyek Umbul Desa Gedongjetis Dikhawatirkan Rusak Objek Cagar Budaya

Advertisement

Camat Jenar, Tri Mulyono, kaget ketika mendapatkan informasi adanya penemuan Kandang Wayang dari para pemerhati cagar budaya dari YPHM Sragen. Sebagai camat baru, Tri Mulyono kemudian melihat langsung ke lapangan lalu mendorong Pemdes Jenar untuk mengembangkannya sebagai objek wisata andalan Jenar.

“Dulu itu Kecamatan Jenar ya di Desa Jenar ini. Sekarang saja pindah ke wilayah Desa Dawung. Kecamatan pindah mungkin karena di Jenar ini kekurangan air. Kantor kecamatan itu dulu ya di dekat balai desa ini,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif