SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PULAU--Permukaan air Waduk Gajah Mungkur (WGM) dari hari ke hari terus menyusut dan memunculkan sebuah pulau yang terus melebar. Foto diambil Rabu (7/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Wonogiri (Solopos.com)–Perum Jasa Tirta (PJT) I selaku pengelola Waduk Gajah Mungkur (WGM) melakukan penghematan penggunaan air untuk irigasi. Hal itu menyusul semakin menyusutnya debit air di WGM.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Data yang diperoleh Espos, saat ini ketinggian permukaan air WGM tinggal 131,28 meter di atas permukaan laut, atau hanya 23 cm di atas pola yang ditentukan dalam pengelolaan WGM setinggi 131,05 meter.

Elevasi tersebut telah turun hampir dua meter dibandingkan awal Agustus lalu di mana ketinggian air masih 133,12 meter. Sedangkan jika dibandingkan awal Juni, penurunan elevasi telah mencapai empat meter.

Kendati demikian, pihak PJT I menyatakan kondisi itu masih aman dan di bawah kendali. “Dilihat dari data elevasi memang penurunannya cepat sekali, tapi kalau melihat polanya, kondisi ini masih normal. Artinya masih sesuai dengan pola pengelolaan, bahkan masih di atasnya,” ungkap Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) PJT I, Winarno, kepada wartawan, Rabu (7/9/2011).

Winarno menambahkan kondisi itu akan dipertahankan dengan membatasi pengeluaran. Misalnya, pada Agustus lalu, pengeluaran air masih sebanyak 23 meter kubik/detik melalui turbin PLTA.
Namun pada September ini pengeluaran itu diturunkan hingga tinggal 19,2 meter kubik/detik.
Demikian pula dengan pengeluaran dari saluran irigasi Colo dibatasi untuk Colo barat sebesar 3,02 meter kubik/detik dan Colo timur sebesar 10,24 meter kubik/detik.

Kondisi ini akan dipertahankan hingga saatnya saluran irigasi ditutup untuk pemeliharaan sungai dan dam pada bulan Oktober nanti.

“Sesuai jadwal setiap tanggal 1-31 Oktober kami akan menutup pintu saluran irigasi yang tujuannya untuk pemeliharaan sarana prasarana dan sungai,” jelasnya.

Daratan muncul
Selain itu, lanjut Winarno, pihaknya juga akan membuat alur untuk mengalirkan air yang masih cukup banyak di bagian barat WGM ke bagian timur yang sudah surut sehingga pada saatnya nanti tanggal 1 November bisa dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, dan sebagainya.

Pembuatan alur menggunakan alat berat itu direncanakan dilakukan sebelum pengeringan bulan Oktober.

Sementara sebuah daratan muncul dan terus melebar membentuk pulau di tengah perairan bagian timur WGM Wonogiri selama sebulan terakhir. Hal itu menyusul terus menyusutnya permukaan air waduk tersebut akibat musim kemarau yang berlangsung sejak Juni 2011.

Kondisi permukaan air WGM yang terus menyusut menarik perhatian kalangan masyarakat. Banyak warga berdatangan ke waduk hanya untuk melihat kondisi waduk.

“Saya penasaran saja melihat kondisi waduk setelah beberapa bulan kemarau. Kebetulan saya juga sudah lama tidak main ke sini. Ternyata airnya sudah susut cukup banyak dan ada pulau seluas lapangan sepak bola di tengahnya,” ungkap Karyono, salah seorang warga Ngadirojo yang saat ditemui Espos tengah melihat-lihta kondisi waduk, kemarin.

(shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya