Soloraya
Kamis, 4 November 2021 - 18:39 WIB

WHO dan Kemenkes Turun Langsung Awasi Vaksinasi di Sragen, Ada Apa?

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para warga berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi di Balai Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Selasa (2/11/2021). (Istimewa/Desa Kadipiro)

Solopos.com, SRAGEN — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turun ke lapangan untuk memantau vaksinasi di Kabupaten Sragen. Tepatnya di wilayah kerja Puskesmas Sambirejo dan Puskesmas Ngrampal.

Mereka juga meninjau Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen. Pantauan WHO dan Kemenkes itu bukan karena ada masalah. Melainkan sebagai upaya evaluasi pelaksanaan vaksinasi di Bumi Sukowati.

Advertisement

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sragen, Tri Raharno, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (4/11/2021), mengatakan supervisi WHO dan Kemenkes itu berlangsung pada Selasa (2/11/2021) lalu. Saat itu, mereka meninjau pelaksanaan vaksinasi di Balai Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo. Dalam kegiatan itu perwakilan WHO dan Kemenkes didampingi Kepala Puskesmas Sambirejo, Wisnu Retnaningsih dan Camat Sambirejo, Didik Purwanto.

“Evaluasinya berkaitan dengan regulasi, sarana prasarana, rantai yang dingin, pelaksanaan, dan pelaporan, termasuk limbahnya. Untuk pelaksanaan vaksinasi harus selalu memperhatikan rantai dingin vaksin atau penyimpanan vaksin sesuai standar. Dan jangan lupa untuk pemisahan limbah medis, terutama botol vaksin. Yang tidak kalah penting protokol kesehatannya,” katanya.

Terpisah, Kepala Desa Kadipiro, Ibnu Indratmoko, menyampaikan ada 2.700 warganya yang masuk dalam sasaran vaksin. Dari jumlah tersebut, yang belum divaksin masih ada 300-an orang. Alasan belum divaksin adalah karena memiliki komorbid, masih merantau. Ada juga yang memang enggan divaksin.

Advertisement

“Rata-rata yang belum vaksin itu lansia. Untuk mengejar target itu, kami melakukan vaksinasi dari RT ke RT supaya sasaran lansia bisa kena. Kadipiro memiliki 24 RT. Yang belum vaksin itu rata-rata 15-16 orang [tiap RT]. Ya memang dalam pelaksanaan vaksinasi lalu dipantau langsung dari WHO dan Kemenkes. Vaksinasi saat itu menyasar 54 orang ,” katanya.

Baca Juga: Ratusan Siswa dan Guru di 8 SMPN di Sragen Dites Swab, Hasilnya…

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif