SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video streaming gerhana Matahari hibrida di Indonesia. (Youtube/BRIN Indonesia)

Solopos.com, SUKOHARJO–Sebagian wilayah di Kabupaten Sukoharjo redup saat terjadi gerhana matahari hibrida pada Kamis (20/4/2023) siang. Kondisi itu membuat heboh sejumlah warga.

Pantuan Solopos.com di salah satu perumahan di Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan Sukoharjo, pukul 10.50 WIB sejumlah warga keluar rumah saat sinar matahari redup.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka menyebut hal itu terjadi karena sedang terjadi gerhana matahari. Ketika itu matahari bersinar, tetapi sama sekali tidak terik dan tidak terasa panas seperti biasanya.

Sinar matahari redup, enggak seperti biasanya. Ini juga tidak terasa panas,” ucap Ririn sembari menjemur pakaian di depan rumahnya.

Warga lainnya, Agus, meminta anaknya tidak melihat ke atas agar mata anaknya tidak sakit. Dia menyebut melihat matahari dengan mata telanjang saat terjadi gerhana matahari bisa membuat mata sakit.

Sejumlah warga juga berbagi cerita di media sosial, salah satunya di akun @infocegatansukoharjo. Akun tersebut mengunggah video yang memperlihatkan proses gerhana matahari.

Dalam video itu bentuk matahari seperti bulan sabit. “Efek Gerhana Matahari Parsial, Sukoharjo sudah mulai agak redup,” tulis pengguna akun itu.

Unggahan itu mendapat puluhan komentar. Banyak warganet yang menginformasikan cara mereka melihat proses gerhana matahari. Ada juga warganet yang menceritakan soal sinar matahari yang redup di wilayahnya.

Pengguna akun @cecolmreangmreongong mengaku melihat proses gerhana matahari melalui pantulan air di ember. Ada juga warganet yang melihat menggunakan kaca mata las seperti yang dilakukan pengguna akun @toms-toms_30.

Warganet lain mengaku di wilayahnya saat itu redup. “pas mente’ri kumbahan kok idum men,,trus lagi kelingan nk ono grahono, [Pas menjemur pakaian kok teduh/redup sekali. Terus baru ingat kalau sekarang lagi gerhana matahari]” tulis pengguna akun @ardimareta.

Mengutip dari keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana matahari hibrida adalah peristiwa gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana. Gerhana Matahari hibrida termasuk fenomena cukup langka.

Di Indonesia, fenomena gerhana matahari hibrida tahun ini terjadi pada hari ini. Gerhana matahari hibrida 2023 di Indonesia nampak berupa gerhana matahari total dan gerhana Matahari sebagian, sementara gerhana Matahari cincin tidak dapat diamati.

Menurut BMKG, gerhana Matahari hibrida 20 April 2023 di Indonesia dapat diamati secara total dan sebagian. Untuk gerhana matahari total di Indonesia melewati tiga provinsi, yaitu Maluku, Papua Barat, dan Papua dalam waktu yang berbeda-beda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya