SOLOPOS.COM - Sumur Songo Keraton Solo berada di bawah pohon beringin besar, Sabtu (7/1/2023) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Kawasan Keraton Solo menyimpan segudang cerita yang tidak akan pernah habis dikupas, salah satunya kisah atau cerita tentang Sumur Songo yang legendaris. Konon, Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) IX, pernah bertapa di sumur tersebut.

Solopos.com berkesempatan mengunjungi sumur yang berlokasi di kompleks Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tersebut. Keberadaan sumur itu menarik perhatian karena berada di bawah pohon beringin besar yang rimbun.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Terdapat rumah-rumahan tua yang melindungi sumur ini dari panas dan hujan. Seorang juru kunci yang telah lanjut usia (lansia) tampak tengah membersihkan area sekitar sumur.

“Ini Sumur Songo. Dulu Sinuhun PB IX pernah bertapa di sini ketika ingin mempunyai anak laki-laki [putra],” ungkap juru kunci bernama Hemung tersebut kepada Solopos.com.

Menurut dia, air di Sumur Songo Keraton Solo rasanya menyegarkan, berbeda dengan air sumur kebanyakan. Bahkan air di sumur tersebut pernah diperiksa di laboratorium dan diketahui PH airnya di angka 7. Artinya air Sumur Songo netral atau seimbang, tak terlalu asam dan tak terlalu basa.

Solopos.com pun sempat mencoba air sumur itu. Rasanya memang benar-benar segar. Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat, saat diwawancarai Solopos.com melalui telepon, Senin (9/1/2023), mengonfirmasi legendarisnya Sumur Songo.

Penerawangan Ronggowarsito

“Sejarahnya kan sumur itu dipakai untuk bertapa Sinuhun PB IX agar dikaruniai oleh Tuhan anak laki-laki,” katanya. Dani menceritakan kisah ketika istri dari PB IX hamil yang kemudian dimintakan penerawangan ke Ronggowarsito.

Saat itu, ungkap Dani, Ronggowarsito bilang “hayu” yang ditafsirkan oleh PB IX bahwa anaknya akan lahir perempuan. Sehingga PB IX kemudian bertapa di area Sumur Songo Keraton Solo, berdoa kepada Tuhan agar dikaruniai seorang anak laki-laki.

“Ronggowarsito bilangnya hayu. Sinuhun [PB IX] menganggap anaknya akan lahir perempuan, sehingga beliau berikhtiar, bertapa, supaya dikaruniai anak laki-laki. Ternyata anak Sinuhun PB IX lahir berjenis kelami laki-laki,” urainya.

Setelah kelahiran anak laki-laki dari PB IX, Ronggowarsito menjelaskan kata “hayu” yang dia sampaikan sebelumnya adalah “rahayu” yang berarti selamat. “Ronggowarsito menjelaskan dirinya bilang rahayu, artinya selamat,” paparnya.

Singkat cerita, anak laki-laki dari PB IX tersebut kemudian melanjutkan tampuk kepemimpinan di Keraton Solo menjadi SISKS PB X. Sebelumnya, Pamong Pawiyatan Keraton Solo, KRT Setiadi, mengatakan banyak orang yang memburu air Sumur Songo.

Biasanya, kata Setiadi, air sumur itu dipakai untuk kelengkapan siraman calon pengantin dengan harapan agar segera dikaruniai momongan. Setiadi mengatakan setiap hari ada ratusan orang yang datang mengambil air sumur tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya