SOLOPOS.COM - Suasana kawasan Objek Mata Air Cokro (OMAC) Kecamatan Tulung, Klaten, Selasa (21/3/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Objek Wisata Mata Air Cokro atau OMAC di Kecamatan Tulung, Klaten, diguyur dana Rp5,8 miliar untuk revitalisasi pada tahun ini. Pemkab mendapatkan anggaran itu dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Rencana revitalisasi kawasan OMAC itu disampaikan Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat tradisi padusan di objek wisata air tersebut, Selasa (21/3/2023). “Rencana tahun ini OMAC direvitalisasi. Ada DAK Rp5,8 miliar. Di antaranya digunakan untuk penataan kios pedagang dan beberapa lokasi,” kata Mulyani.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, menjelaskan penataan yang dilakukan yakni membangun Tourism Information Center (TIC), Plaza Kuliner, Plaza, Cinderamata, dan pembenahan fasilitas lainnya.

Kawasan wisata air OMAC Klaten membutuhkan revitalisasi lantaran beberapa fasilitas kondisinya sudah rusak. Sejak lama, tak ada revitalitasi di destinasi wisata tersebut. “Harapan kami nanti ada view baru di OMAC,” kata Nugroho.

Soal kapan revitalisasi bakal dilakukan, Nugroho menjelaskan menunggu proses lelang rampung. Direncanakan proses lelang dilakukan pada April dan proyek revitalisasi OMAC ditargetkan mulai bergulir setelah Lebaran.

Proyek revitalisasi  itu direncanakan berlangsung selama enam bulan. Selama proyek berlangsung, kawasan wisata air OMAC Klaten bakal ditutup. Diperkirakan penutupan sementara itu baru dilakukan setelah Lebaran.

Penutupan itu dilakukan menyusul revitalisasi terutama dilakukan pada bagian depan kawasan OMAC. Nugroho menambahkan waterslide atau perosotan air yang mangkrak di kawasan itu nantinya dilakukan penghapusan aset atau dibongkar.

Sebagai informasi, wahana waterslide itu rampung dibangun pada akhir 2009. Sejak itu, pengunjung hanya bisa memandang wahana perosotan berkelok-kelok di kawasan OMAC itu.

Wahana itu tak dioperasikan lantaran dianggap membahayakan. Lama tak terawat, kondisi wahana itu kian parah. Besi-besi anak tangga berkarat. Papan-papan kayu untuk lantai pijakan pada tower setinggi 20 meter sudah hilang lantaran lapuk.

Di sisi lain, kabar revitalitasi kawasan wisata air OMAC Klaten sudah didengar para pedagang di kawasan wisata itu. Ada sekitar 81 pedagang OMAC. Pedagang berharap rencana revitalitasi itu tak sampai menutup sementara seluruh kegiatan wisata di OMAC.

“Harapannya tidak ditutup total. Karena kalau saya pribadi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mengandalkan pendapatan dari berjualan di OMAC saja,” kata salah satu pedagang, Sela, 48.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Purwanti. Dia juga menjelaskan kabar rencana revitalitasi sudah diketahui pedagang.

“Dengar-dengar saat penataan mau ditutup. Tetapi pedagang berharap tidak ditutup total. Nanti pripun [bagaimana] kalau ditutup total? Pedagang tidak ada pemasukan. Pedagang berharap tidak ditutup total agar tetap bisa berjualan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya