SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto di salah satu kamar di wahana Rumah Terbalik Indonesia, Jl. Merdeka Barat depan Setda Boyolali, Jumat (10/2/2017). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Wisata Boyolali bertambah dengan wahana Rumah Terbalik Indonesia yang berada di depan Kantor Setda Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Alfian, 19, remaja asal Andong, Boyolali, terus membidikkan kamera ponselnya ke arah temannya yang berpose di bawah tatanan kasur, almari, dan kereta dorong bayi yang menggantung di atap.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Satu jepretan butuh kecermatan baik saat mengarahkan pose, mengambil angle foto, termasuk ekspresi objek. Dia tidak mau ada satu foto pun yang sia-sia karena mereka sedang berfoto pada latar yang unik.

Objek-objek pada latar tersebut dibuat terbalik menggantung pada atap kamar. Wahana yang didatangi Alfian bersama seorang temannya bernama Rumah Terbalik Indonesia, berlokasi di Jl. Merdeka Barat, depan Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali tak jauh dari Sapi Ndekem Lembu Sora.

Rumah Terbalik Indonesia baru dibuka sepekan. Namun, animo masyarakat luar biasa. Alfian datang dari Andong hanya untuk menikmati wahana tersebut. “Saya tahu dari foto-foto yang beredar di Instagram. Menarik sepertinya. Ya, sekali-sekali eksis dan kekinian,” kata Alfian, saat ditemui Solopos.com di Rumah Terbalik Indonesia, Jumat (10/2/2017).

Hanya dengan merogoh tiket masuk Rp20.000, Alfian merasa puas bisa berfoto di delapan kamar terbalik dengan tema berbeda-beda. “Ya puas, di sini tidak hanya ada kamar terbalik, tapi ada mirror illusion, magic trick, dan gambar tiga dimensi. Enggak sia-sia jauh-jauh datang ke sini,” kata dia.

Rumah Terbalik Indonesia dikembangkan Gandung Sutriyono, pemuda 35 tahun asal Kelurahan Kemiri, Mojosongo, Boyolali. Dia menyulap lahan kosong berukuran 15 meter x 15 meter yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai lahan parkir menjadi tempat yang lebih produktif.

Sebagai warga Kota Susu, dia ingin menghadirkan wahana baru yang saat ini sedang nge-hits di semua kalangan, terutama remaja. “Ya, wahana untuk foto-foto sekarang kan sedang naik daun,” ujar Gandung.

Dia ingin ikut mempromosikan Boyolali dengan menyediakan wahana foto tersebut. “Setelah berfoto mereka pasti akan mengunggah hasil fotonya ke media sosial.”

Baru sepekan beroperasi, Rumah Terbalik Indonesia sudah dikunjungi 2.000-an orang. Mereka tidak hanya dari Boyolali tetapi banyak juga yang dari luar kota. Akhir pekan lalu, antusiasme pengunjung tak terbendung. Pengunjung harus antre untuk berfoto.

“Kalau di dalam sudah ada 100 orang, kami tahan dulu sebagian untuk antre di luar.”

Menurut Gandung, wahana rumah terbalik baru ada di kota besar seperti Malaysia, Singapura, Bandung, Jogja, dan Bali. “Biarpun Boyolali adalah kota kecil, tapi kami tak mau ketinggalan, Boyolali juga bisa eksis dengan wahana semacam ini.”

Manajemen terus mempromosikan wahana itu melalui media sosial terutama Instagram. Rumah Terbalik Indonesia harapannya bisa menjadi destinasi alternatif saat wisatawan berkunjung ke Boyolali. “Biasanya kalau selesai berfoto-foto di sini, pengunjung akan bergeser ke sapi ndekem.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya