SOLOPOS.COM - Pemandangan di kawasan kebun teh Kemuning. (JIBI/Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Wisata Karanganyar, kawasan wisata Kemuning akan dilengkapi jembatan kaca sepanjang 70 meter.

Solopos.com, KARANGANYAR — Proses kerja sama pengembangan kawasan perkebunan teh di Desa Kemuning, Ngargoyoso, antara Pemkab Karanganyar dengan Yayasan Rumpun Diponegoro semakin matang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Saat ini tengah dilakukan studi kelayakan rencana pengembangan kawasan itu sebagai objek wisata baru. Salah satu yang akan dibangun yaitu jembatan kaca sepanjang 70 meter dan tinggi 30 meter.

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpor) Karanganyar, Titis Sri Jawoto, saat ditemui Solopos.com di Karanganyar, Kamis (19/1/2017). “Ini sedang tahap akhir negosiasi. Kemarin [Rabu, 18/1/2017] kami sudah cek lokasi untuk memastikan lokasi yang akan dikembangkan. Mereka mau tanda tangan MoU bila batas-batasnya jelas,” tutur dia.

Titis menjelaskan perkebunan teh yang dikuasai Yayasan Rumpun Diponegoro di Ngargoyoso luasnya 70 hektare. Tapi dari luasan tersebut hanya sekitar 11 hektare yang akan dikembangkan Pemkab.

Dari 11 hektare itu pun hanya sekitar empat hektare yang akan terkena proyek konstruksi. “Jadi dari sisi konservasi perlindungan alamnya jangan takut. Kami akan buat embung kecil di situ,” kata dia.

Titis menerangkan ada lima kegiatan konstruksi yang direncanakan di lahan empat hektare tersebut. Contohnya cottage dan area parkir kendaraan di sebelah timur jalan utama perkebunan.

Di sisi barat jalan utama perkebunan akan dibuat sky bridge atau jembatan dari kaca sepanjang 70 meter. Jembatan tersebut akan jadi spot sangat strategis untuk menikmati pemandangan alam.

“Jembatan ini dibuat di ketinggian 20 meter hingga 30 meter. Dengan bentang jembatan mencapai 70 meter, ini akan menjadi spot strategis untuk melihat pemandangan yang luar biasa cantik,” ujar dia.

Ihwal anggaran pembangunan lima konstruksi yang direncanakan itu, menurut Titis, bisa pakai anggaran pemerintah atau investor. Yang jelas, dia menekankan saat ini masih studi kelayakan.

“Mudah-mudahan bulan ini ada kabar dari Yayasan terkait tanda tangan MoU. Setelah ada MoU, kita buat DED-nya. Anggaran DED akan masuk mendahului APBD Perubahan 2017,” imbuh dia.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Darwanto, mengapresiasi gerak cepat Pemkab untuk menjalin kerja sama rencana pengembangan perkebunan teh yang dikuasai Yayasan Rumpun Dipongeoro. Menurut dia, sudah saatnya Pemkab menyikapi serius pengembangan kawasan wisata alam Gunung Lawu.

“Potensi alam lereng Gunung Lawu sangat besar. Harus digarap maksimal,” tutur Darwanto.

Politikus PKS tersebut meyakini semakin majunya wisata lereng Gunung Lawu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya. Peluang usaha akan semakin terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya