SOLOPOS.COM - Gerbang wisata Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. (Youtube)

Solopos.com, KARANGANYAR — Geliat pariwisata di Kabupaten Karanganyar tumbuh pesat dalam lima tahun terakhir. Destinasi wisata tak lagi bertumpu di Kaki Gunung Lawu.

Namun kini berkembang di hampir seluruh wilayah di Bumi Intanpari (sebutan Kabupaten Karanganyar), baik wisata alam maupun buatan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Perkembangan ini diikuti pula dengan tumbuhnya penginapan dan homestay, hingga tempat makan maupun restoran kekinian. Restoran ini tidak hanya menawarkan kelezatan kuliner, namun juga menjual spot dan kenyamanan.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Hari Purnomo mengatakan, desa-desa berlomba memunculkan potensi wilayahnya untuk mendukung pertumbuhan pariwisata setempat.

Merujuk data Disparpora, terdapat 74 objek wisata di Kabupaten Karanganyar. Objek wisata ini mengalami pertumbuhan signifikan dalam lima tahun terakhir.

“Karanganyar sekarang menjadi jujukan wisatawan. Mereka datang dari berbagai daerah yang berkunjung menikmati objek wisata,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya pada Selasa (21/11/2023).

Dia mengatakan mayoritas objek wisata di Karanganyar berbasis alam terutama di wilayah Lereng Gunung Lawu seperti Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan, Jenawi dan Matesih.

Kemudian makin berkembang ke wilayah lain seperti di Gondangrejo, kawasan 4J, yakni Jumantono, Jumapolo, Jatipuro dan Jatiyoso.

Kabupaten Karanganyar memiliki objek wisata yang banyak dikunjungi turis asing, di antaranya Candi Cetho di Kecamatan Jenawi dan Candi Sukuh di Kecamatan Ngargoyoso.

Lalu objek wisata air terjun Jumog di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso dan Grojogan Sewu di Kecamatan Tawangmangu. Adapula objek wisata Museum Purbakala di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sragen.

“Pariwisata sangat menggeliat. Begitupun bisnis kuliner dan penginapan atau homestay yang makin berkembang,” kata dia.

Dia mengatakan jutaan wisatawan baik domestik maupun mancanegara berkunjung ke Karanganyar setiap tahunnya. Hampir setiap akhir pekan, kawasan wisata Tawangmangu dan Ngargoyoso penuh dengan wisatawan. Bus-bus maupun kendaraan pribadi wisatawan memenuhi kawasan wisata di Karanganyar.

Untuk itu, lanjut Hari, komitmen Pemkab Karanganyar bersama instansi terkait terus membuka ruang kepada investor di Karanganyar. Pemkab memberikan pelonggaran perizinan. Selain itu, lanjut Hari, juga diberikan keleluasaan pendirian resto dan kafe di area wisata guna menambah kelengkapan objek wisata.

“Objek wisata itu sifatnya terintegrasi yakni mulai objek wisata ditopang resto atau kafe, hotel dan pusat oleh-oleh. Jadi wisatawan merasa nyaman senang puas dan akan kembali berkunjung untuk waktu berikutnya,” katanya.

Lebih lanjut Hari mengatakan jumlah desa wisata di Karanganyar tumbuh pesat menjadi 35 titik tersebar di berbagai kecamatan. Desa wisata memiliki keunggulan tersendiri dibanding objek wisata konvensional berbasis alam.

Hal ini karena desa wisata harus tampil beda dan memiliki daya tarik tersendiri. Fokus desa wisata lebih menjual wisata wahana seperti arena permainan, kolam renang dan lain-lain sehingga justru banyak dikunjungi wisatawan lokal.

Hari tak memungkiri bertumbuhnya desa wisata mampu menggerakkan perekonomian warga sekitar (multiplier effect), karena hampir 100% yang terlibat adalah warga lokal. Mulai dari warga lokal direkrut sebagai karyawan, maupun pusat kuliner di area desa wisata seluruhnya murni warga lokal.

“Secara ekonomi sektor wisata dan jasa wisata apapun yang ada di Karanganyar terbukti menggerakan ekonomi lokal dan menghidupi warga sekitar. Inilah yang disebut simbiosis mutualisme saling menghidupi bukan saja saling menguntungkan,” katanya.

Bupati Karanganyar Rober Christanto mengatakan Pemkab Karanganyar membuka keran bagi para investor untuk menanamkan modal di Bumi Intanpari.

Dia mengungkapkan, realisasi nilai investasi selalu melampaui target yang ditetapkan dalam kurun waktu lima tahun sesuai dengan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang mana setiap tahunnya ditargetkan Rp2,034 triliun.

Menurutnya berkembangnya investasi di Kabupaten Karanganyar memiliki multiplier efek seperti halnya penurunan angka pengangguran.

“Lapangan kerja semakin banyak, tingkat pengangguran terbuka yang mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini (Agustus 2023) 4,35 persen, ada penurunan 1,35 persen,” terangnya.

Sektor pariwisata pun turut mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini baik itu di wilayah lereng Gunung Lawu seperti Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Tawangmangu.

Rober menerangkan, wisata tidak hanya terbatas alam saja. Ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan menjadi wisata sesuai dengan wilayah masing-masing, seperti agrowisata, sejarah dan lainnya. Pihaknya berharap desa-desa dapat mengembangkan potensinya sehingga perekonomian mikro dapat bertumbuh.

“Desa wisata harus selalu inovatif. Kita lihat Desa Wisata Sumber Bulu (Mojogedang), bukan sumber daya alam (keindahan alam) yang ditawarkan tapi sumber daya manusianya. Ternyata dengan SDM bisa memunculkan potensi wisata di desa,” ungkap Rober.

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karanganyar, Heru Joko Sulistiyo mengatakan nilai investasi di Karanganyar terus tumbuh. Dikatakannya sektor tekstil, pengolahan makanan atau resto dan tempat makan, bidang pariwisata penyumbang investasi tertinggi di Kabupaten Karanganyar.

Di sektor pariwisata, Heru mengatakan peluang pengembangan berada di Ngargoyoso, Tawangmangu dan empat J meliputi Jumantono, Jatiyoso, Jatipuro dan Jumapolo.

“Konsep masih seputar agrowisata karena kekayaan alam di wilayah lereng Gunung Lawu,” katanya.

Berdasarkan data DPMPTSP Karanganyar, hingga triwulan ketiga ini, nilai investasi Kabupaten Karanganyar sudah mendekati target yang ditentukan. Saat ini, nilai investasi Karanganyar sudah menyentuh angka Rp1,9 triliun dari target senilai Rp2,024 triliun.

“Kita optimis, masih ada peningkatan nilai investasi hingga nanti memasuki triwulan ke 4,” ujarnya.

Heru menambahkan untuk menarik peluang investasi, DPMPTSP akan berupaya mempermudah para investor dari bidang perizinan. Selain menggunakan sistem OSS yang lebih mudah, juga menyediakan layanan pendampingan bagi investor yang mengalami kesulitan saat mengajukan perizinan.

Direktur Utama The Lawu Group, Parmin Sastro Wijono mengatakan iklim investasi jasa wisata di Karanganyar menggairahkan karena Pemkab memberikan support sepenuhnya kepada investor.

Untuk itu tidaklah mengherankan jika pertumbuhan objek wisata serta kunjungan wisata di Karanganyar meningkat pesat karena banyak faktor yang mendukung.



“Bicara wisata di Karanganyar ini boleh dikata pusatnya wisata indah di Solo Rayaa bahkan Jawa Tengah karena semua ada di Karanganyar kecuali wisata pantai maka Karanganyar menjadi idola wisatawan,” kata pemilik belasan usaha di bidang pariwisata di antaranya The Lawu Park, Wonder Park Tawangmangu, Sakura Hills, Sate Lawu, Jembatan Kaca Sky Hills dan lainnya.

Menurut Parmin banyak event wisata tahunan di Karanganyar yang memiliki magnet bagi wisatawan seperti Siksorogo, Mondosio, Dukhutan dan event lainnya.

Banyaknya event wisata tahunan ini merupakan indikator destinasi wisata di Karanganyar hidup dan diperlukan untuk menarik wisatawan agar mau berkunjung.

Saat ini di Karanganyar juga terdapat hampir 190 penginapan serta vila. Lalu sebanyak 15 hotel bintang 1-3. Sedangkan hotel bintang 4 terdapat tiga titik dan semua berada di kawasan Kecamatan Colomadu.

“Artinya jika wisatawan mau berlibur untuk hadiri event tahunan wisata tidak perlu bingung karena banyak hotel tersedia,” ujarnya.

Parmin mengatakan saat ini mampu merekrut ratusan tenaga kerja lokal. Warga lokal juga merasakan dampak positif dengan perkembangan kawasan wisata. Selain terserap sebagai tenaga kerja juga pendapatan warga lokal meningkat.

 







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya