SOLOPOS.COM - Wana Wisata Gunung Bromo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR – Wana Wisata Gunung Bromo, Karanganyar, sejak beberapa tahun terakhir sepi pengunjung. Dalam sebulan, tak sampai 100 orang mengunjungi hutan yang letaknya sekitar lima kilometer dari Karanganyar Kota itu.

Pemasukan yang tidak sebanding, membuat Perhutani Surakarta tidak setiap hari menempatkan petugas di objek wisata itu. Berdasarkan pantauan , Selasa (2/9/2014), sejumlah fasilitas rusak, yakni pendapa, gubug wisata, musala, dan kantin.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Wakil Administratur Perhutani Surakarta, Joni Andarhadi mengatakan terbatasnya anggaran, ditambah minimnya jumlah pengunjung membuat pengelola kesulitan dana guna pengembangan dan perbaikan.

“Kami sebenarnya juga ingin memperbaiki fasilitas yang ada. Tapi anggaran dan pemasukan sangat terbatas. Kami rasa juga sia-sia jika fasilitas diperbaiki, tapi jumlah pengunjung tetap tidak banyak. Ke depan perawatannya tentu masih membutuhkan biaya,” terang dia, saat dihubungi , Rabu (3/9/2014).

Informasi terakhir, lanjut Joni, Pemkab Karanganyar berniat mengambil alih pengelolaan Hutan Gunung Bromo, bersamaan dengan proses alih kelola Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu.

Joni menambahkan Hutan Wisata Gunung Bromo yang memiliki lebih dari 150 jenis pohon itu, cocok dijadikan lokasi hiking dan sepeda santai. Dengan harga tiket masuk senilai Rp5.000, pengunjung dapat bersantai di bawah kumpulan pohon rindang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya