Soloraya
Rabu, 17 Februari 2016 - 14:00 WIB

WISATA KLATEN : Banyu Mili akan Direvitalisasi Jadi Ruang Terbuka Hijau dan Arena Kuliner

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perosotan berkepala naga menjadi salah satu wahana yang ada di Objek Wisata Banyu Mili, Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten. Foto diambil Selasa (16/2/2016). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Wisata Klaten yakni Banyu Mili akan dikelola oleh warga setempat seperti halnya Umbul Ponggok.

Solopos.com, KLATEN – Objek wisata Banyu Mili berada di kawasan milik Pemerintah Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Selama 10 tahun terakhir, objek wisata yang berlokasi di seberang kantor desa setempat dikelola pihak ketiga.

Advertisement

Pengelolaan tersebut bakal habis pada September mendatang dan kembali ke pemerintah desa. Setelah pengembalian itu, pemerintah desa dan warga setempat menghendaki Banyu Mili digarap sendiri oleh warga dan pemerintah desa setempat.

Pengelolaan diawali dengan rencana revitalisasi Banyu Mili serta serta Waduk Galau. Sekretaris Desa Ponggok, Yani Setiadi, mengatakan tak hanya di Banyu Mili dan Waduk Galau, revitalisasi juga dilakukan pada kawasan Umbul Besuki serta sumber mata air lainnya.

“Revitalisasi dilakukan bertahap,” jelas dia saat ditemui di kantor desa, Selasa (16/2/2016). Objek Wisata Banyu Mili dan Waduk Galau bakal disulap menjadi ruang terbuka hijau serta wisata kuliner dan pemancingan.

Advertisement

Sementara, kawasan Umbul Besuki menjadi wahana wisata alam dengan fasilitas outbond, susur sungai, jogging track, serta pelatihan mitigasi bencana. Total luas lahan guna merealisasikan rencana tersebut sekitar 2 hektare (ha).

Yani mengatakan revitalisasi menggunakan dana yang bersumber dari pendapatan BUM Desa, pendapatan asli desa, serta investasi masyarakat. Total dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi itu sekitar Rp20 miliar.

“Kalau hanya mengandalkan pendapatan desa serta pemasukan dari BUM Desa tentu tidak cukup. Kami juga mengandalkan investasi warga khusus Ponggok,” urai dia.

Advertisement

Yani menjelaskan dilibatkannya warga melalui investasi dimaksudkan meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Selain itu, melalui investasi warga merasa memiliki tempat wisata yang dikembangkan.

Hal itu seperti yang sudah dilakukan pada pengelolaan Umbul Ponggok. Warga melakukan investasi berupa pelampung serta peralatan menyelam dan mendapatkan bagi hasil dari penyewaan alat tersebut.

“Warga jadi merasa memiliki selain itu juga mendapatkan bagi hasil atas pengelolaan dari objek wisata yang dikembangkan. Kami harapkan semua warga melakukan investasi. Kalau dari kalangan tidak mampu, nanti cara investasi dibantu dari desa,” ungkapnya.

Saat

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif