Soloraya
Selasa, 26 Januari 2016 - 15:15 WIB

WISATA KLATEN : Butuh Rp100 Miliar, Penataan Rawa Jombor Diusulkan 2017

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lomba getek di Rawa Jombor, Klaten, Kamis (23/7/2015). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Wisata Klaten terkait penataan Rawa Jombor baru diusulkan tahun 2017 karena kini tak ada anggaran.

Solopos.com, KLATEN – Rencana penataan Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, hingga kini tak ada kejelasan. Penataan tersebut dimungkinkan baru dilakukan pada 2017 mendatang.

Advertisement

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU dan ESDM) Klaten, Abdul Mursyid, mengatakan di APBD 2016 tak ada anggaran guna bergulirnya rencana penataan tersebut. Hal ini lantaran minimnya alokasi dana dari APBD.

Saat ini, DPU dan ESDM masih disibukkan penyusunan detail engineering design (DED). “Tahun ini tidak ada anggaran untuk penataan. Sehingga DED memang harus kami selesaikan dulu, kan belum selesai. Untuk penganggaran penataan, mungkin nanti baru kami usulkan di 2017,” jelas dia, Senin (25/1/2016).

Mursyid mengatakan penataan dilakukan menyeluruh. Penataan tersebut termasuk menyasar relokasi warung apung dari rawa ke wilayah daratan.

Advertisement

“Ini untuk mengembalikan fungsinya [rawa] sebagai irigasi serta perikanan. Selama ini belum maksimal termasuk tingginya sedimentasi di lokasi tersebut,” urai dia.

Pada bagian lain, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Joko Wiyono, mengatakan kawasan Rawa Jombor memiliki potensi guna ditata menjadi kawasan wisata.

“Kami sudah koordinasi dengan kementerian. Kami berharap Rawa Jombor jadi tujuan wisata, tidak hanya sebagai daerah lintasan antara Jogja-Solo,” jelas dia.

Advertisement

Hanya, untuk merealisasikan potensi itu butuh dana besar. Dana untuk pemanfaatan rawa sebagai wisata air serta penataan kawasan sekitar rawa seperti pembuatan pusat olahraga hingga kawasan Bukit Sidoguro.

“Untuk penataan keseluruhan itu butuh dana hingga Rp100 miliar. Memang anggaran terbatas, tetapi nanti kami coba usulkan melalui APBD perubahan agar ada penataan secara bertahap. Rencana awal kami lakukan di Bukit Sidoguro yang DED-nya sudah kami bikin pada 2015,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif