SOLOPOS.COM - Prasasti Upit di Klaten. (Istimewa/Desakahuman.wordpress.com)

Pemerintah Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten berencana mengembangkan destinasi wisata di desa setempat.

Solopos.com, KLATEN–Pemerintah Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten berencana mengembangkan destinasi wisata di desa setempat. Salah satu daya tarik yang dimunculkan dari wisata itu adalah adanya replika prasasti Upit yang pernah ditemukan di desa setempat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Prasasti Upit menjadi penanda berdirinya Desa Upit pada 788 saka atau 11 November 866 masehi. Wilayah Desa Upit yang menjadi desa perdikan pada masa kerajaan Medang meliputi wilayah Desa Ngawen dan Desa Kahuman. Desa Upit disebut-sebut menjadi desa tertua di Kabupaten Klaten. (baca: WISATA KLATEN : Berdesakan hingga Lecet-Lecet demi Sebutir Durian Jatinom)

Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Kahuman, Agus Fuad Fahtoni, menuturkan wisata yang dibangun merupakan destinasi wisata terpadu. Pembangunan memanfaatkan lahan di belakang kantor desa.

Wisata yang direncanakan dibangun antara lain, arena kuliner, convention center, jogging track, kolam renang, serta wisata air. Di kawasan itu bakal ditempatkan replika prasasti Upit.

“Di bagian tengah itu nanti ada replika prasasti Upit. Ada jembatan dari ujung utara sampai selatan juga,” kata Agus saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (19/2/2018).

Selain belakang kantor desa, pengembangan objek wisata dilakukan di seberang kantor desa dengan pendirian rest area. Hal ini lantaran pengembangan kawasan wisata tepat berada di tepi jalan Jatinom-Klaten yang merupakan jalur utama dari Boyolali ke Klaten.

Terkait replika prasasti Upit, Agus menuturkan masih dikonsultasikan dengan Balai Besar Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Hal itu dimaksudkan agar replika yang dibuat semirip mungkin termasuk tulisan yang ada di prasasti.

Soal pengembangan kawasan wisata tersebut, Agus menuturkan sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Pengembangan dilakukan bertahap memanfaatkan dana desa serta sumber dana lainnya seperti bantuan keuangan khusus.

“Untuk tahun ini total anggaran yang direncanakan untuk pengembangan wisata itu hampir Rp500 juta dari dana desa,” paparnya.

Ia menuturkan kawasan wisata itu ditargetkan bisa dibuka untuk umum mulai akhir 2018 sembari menyelesaikan seluruh rencana pembangunan. Total anggaran untuk pengembangan wisata itu diperkirakan mencapai Rp10 miliar.

Kepala Desa Kahuman, Didik Joko Sucipto, mengatakan untuk pengembangan kawasan wisata di belakang kantor desa memanfaatkan lahan seluas 7.000 meter persegi. Ia menjelaskan pembuatan prasasti Upit dimaksudkan untuk memperkenalkan jika kawasan Desa Kahuman dan sekitarnya masuk sebagai bagian dari desa tertua di Klaten.

“Kami setiap 11 November menggelar berbagai event seperti kirab budaya untuk mengenang tentang Desa Upit,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya