SOLOPOS.COM - Pedagang bermunculan di sekitar Taman Lampion, Kelurahan Bareng Lor, Klaten Utara, Klaten, seiring banyaknya warga yang memadati taman itu nyaris setiap sore. Foto diambil Selasa (17/2/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Wisata Klaten diperkaya dengan pembuatan taman lampion di Bareng Lor Klaten Utara.

Solopos.com, KLATEN – Pembangunan Taman Lampion di Kelurahan Bareng Lor, Klaten Utara, Klaten, bakal dilanjutkan tahun ini. Hutan kota yang berlokasi di belakang kantor PMI Klaten tersebut akan dilengkapi embung.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Juwito, menjelaskan selain pembuatan embung, kelanjutan pembangunan juga dilakukan untuk pembangunan pagar, serta saluran drainase.

Alokasi dana sekitar Rp1 miliar melalui APBD 2015 dipersiapkan guna rencana tersebut.

Terkait embung yang bakal dibangun, Juwito menerangkan tidak terlalu luas. Embung berfungsi sebagai penampung luapan air yang ada di taman yang juga berdekatan dengan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) itu.

“Dana juga difokuskan untuk penataan lampu di taman,” jelas Juwito, Selasa (17/2/2015).

Terkait konsep taman yang dibangun di lahan dengan luas lebih dari 1 hektare (ha) itu, Juwito menegaskan tujuan utama untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Klaten.

“Untuk bentuk ornamen serta pewarnaan sejumlah bangunan taman dengan warna merah, tujuannya biar ngejreng saja. Tidak ada hal yang khusus,” ungkap dia.

Taman yang dibangun pada 2014 dengan anggaran sekitar Rp5 miliar tersebut belakangan menjadi tempat rekreasi baru bagi warga Klaten. Keberadaan air mancur, taman bermain, serta bangunan yang ada di sisi timur taman membuat lokasi tersebut kerap dimanfaatkan warga sekadar bersantai.

“Baru sekali ini datang ke taman. Taman cukup bagus, tetapi masih gersang dan kondisi taman kurang peneduh,” jelas salah satu pengunjung asal Ngingas, Klaten Utara, Pita, 23, saat ditemui di sekitar taman.

Sementara itu, Taman Lampion yang mulai kebanjiran pengunjung itu dimanfaatkan warga sekitar berjualan di sekitar taman atau menyediakan jasa penitipan sepeda motor.

“Kalau ramainya tidak pasti. Tetapi, biasanya sore kalau tidak hujan itu banyak dikunjungi warga. Saya sudah berjualan di depan taman sekitar satu pekan ini. Rata-rata pedagang memang belum lama berjualan di sini. Kalau bisa diberi tempat khusus untuk pedagang,” jelas salah satu pedagang, Ny. Tonik, 55.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya