SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo memberi sambutan saat Mider Praja di Rest Area dan Kuliner, Laweyan, Solo, Jumat (21/3). Kegiatan bersama jajaran kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut meninjau pembuatan pupuk kompos dan tempat kuliner di Laweyan. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Solopos.com, SOLO–Kampoeng Batik Laweyan berencana mengembangkan tiga pusat kuliner untuk mendukung konsep wisata kawasan. Saat ini, sudah ada satu pusat kuliner yang diresmikan di wilayah Sayangan, Laweyan.

Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Alpha Febela Priyatmono, saat ditemui wartawan di sela peresmian rest area dan kuliner di Sayangan, Jumat (21/3/2014), mengatakan fasilitas kuliner penting untuk mendukung konsep pariwisata Kampoeng Batik. Menurut Alpha, potensi kuliner daerah mulai tumbuh seiring produksi kerajinan batik. “Banyak warga yang mulai membuka usaha kuliner di rumah atau menjadi pedagang kaki lima. Kalau difasilitasi dalam sebuah kawasan tentu lebih baik,” ujarnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Alpha mengatakan satu pusat kuliner yang telah beroperasi di Sayangan, Laweyan, belum cukup menampung potensi jajanan khas wilayahnya. Pihaknya membidik dua lokasi lain untuk pengembangan kuliner berbasis masyarakat. “Kami masih mencari lokasi di bagian tengah dan timur kawasan agar penyebarannya merata. Semoga masih ada tanah negara yang kosong.”

Menurutnya, lokasi kuliner akan diarahkan menjual potensi khas Laweyan seperti apem, ledre hingga tengkleng. Tak menutup kemungkinan kawasan bakal dikolaborasi dengan unsur budaya seperti workshop batik dan usaha kerajinan lokal. “Sehingga pusat kuliner bisa menjadi destinasi wisata yang lengkap dan menjual,” tutur dia.

Pagi hingga Sore

Pantauan solopos.com di Sayangan, sebanyak tujuh stan meramaikan pusat kuliner di wilayah itu. Mereka menghidangkan sejumlah sajian seperti jajanan khas Laweyan, hik dan makanan sehari-hari. Kawasan yang dilengkapi toilet dan rest area ini diplot beroperasi dari pagi hingga sore. Alpha mengatakan pembangunan pusat kuliner tersebut dibiayai PNPM dengan dana sekitar Rp30 juta.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan perlu strategi tersendiri untuk meramaikan pusat kuliner yang terletak di perkampungan. Menurutnya, lurah atau pemangku masyarakat bisa menjadi teladan dengan menggelar kegiatan di lokasi tersebut. “Jadi bisa saling menghidupi,” ujarnya.

Wali Kota siap mempromosikan pusat kuliner di Laweyan agar turut dilirik wisatawan lokal maupun asing. Rudy akan meminta Disperindag dan Disbudpar memasukkan pusat kuliner Laweyan dalam destinasi kuliner khas Solo. “Kami juga akan menambah akses dengan membangun jembatan yang menghubungkan Kampung Bratan dan Laweyan,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya