SOLOPOS.COM - Papan nama objek wisata Sendang Kun Gerit di Gemolong, Sragen. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tak banyak yang tahu bahwa Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, ternyata menyimpan destinasi wisata yang recommended untuk dikunjungi. Terutama bagi penggemar wisata air. Nama objek wisata ini adalah Sendang Kun Gerit.

Sejak mulai dibuka pada Agustus 2022 lalu, objek wisata ini nyaris tak pernah sepi pengunjung. Semakin hari semakin banyak jumlah orang yang datang. Terlebih setelah pengelola menambah sejumlah fasilitas yang semakin bikin betah pengunjung.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Objek wisata ini menawarkan sensasi berenang di kolam renang bersumber dari mata air alami. Mata air tersebut diklaim tak pernah kering. Menurut mitos setempat mata airnya pun dipercaya bisa untuk pengobatan.

Terdapat empat jenis kolam renang yang terdapat di destinasi wisata seluas 970 meter persegi ini. Kolam pertama yang diperuntukkan bagi anak-anak. Kolam pertama sedalam 40 sentimeter dengan luas 180 meter persegi di sisi timur.

objek wisata Kun Gerit Gemolong sragen
Objek wisata Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Foto diambil Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Kemudian kolam renang untuk remaja atau menengah dengan kedalaman 90 sentimeter seluas 15 x 13 meter persegi. Ada juga untuk dewasa dengan kedalaman 1,4 meter dan 2 meter dengan luas 15 x 30 meter persegi.

Selain wisata air, di Sendang Kun Gerit juga menawarkan kuliner yang harganya serbaterjangkau. Mulai dari aneka minuman, makanan ringan, hingga aneka olahan ikan serta ayam.

Objek wisata tersebut buka setiap hari kecuali jatuh weton sendang, yaitu Jumat Pahing. Sendang Kun Gerit buka mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 23.30 WIB, ya hampir tengah malam. Wisatawan yang ingin berkunjung cukup membayar Rp5.000/orang. Enaknya lagi, tidak ada harga khusus pada akhir pekan.

Sementara tarif parkir sepeda motor Rp2.000/unit dan mobil Rp5.000/unit.

Sendang Kun Gerit dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Sumber Rejeki Desa Jatibatur. Direktur BumDes Sumber Rejeki, Sugiman Totok, menguraikan pihaknya berkomitmen menghadirkan pilihan wisata yang terjangkau bagi semua kalangan. Ide dasarnya simpel, semua orang butuh piknik.

“Banyak yang ke sini untuk berenang, ada pula yang pengin makan saja di resto, atau cuma duduk-duduk santai di gazebo. Intinya kami berkomitmen untuk tetap menghadirkan wisata untuk semua kalangan,” terang Sugiman saat ditemui Solopos.com di Sendang

objek wisata Kun Gerit Gemolong sragen
Objek wisata Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Foto diambil Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Kun Gerit, pada Kamis (5/1/2023).

Sendang Kun Gerit pun terus berbenah agar kian nyaman dam tetap bersih. Seperti menambah kamar mandi untuk anak, menambah gazebo untuk wisatawan yang ingin bersantai, serta fitness outdoor sebagai tempat bermain anak.

Sugiman menyebut animo masyarakat berkunjung ke Sendang Kun Gerit terbilang tinggi, di luar ekspektasinya. Lonjakan pengunjung terjadi pada momen Tahun Baru 2023 kemarin. Pada Minggu (1/1/2023) pengunjung tembus 3.650 orang. Padahal kapasitas Sedan Kun Gurit hanya mampu menampung sekitar 1.000 pengunjung.

Pemberdayaan Masyarakat

Di hari biasa, Senin-Jumat, jumlah kunjungan kisaran 100-200 orang. Pada Sabtu meningkat menjadi 400-600 pengunjung. Sementara Minggu bisa sampai 1.500 hingga 2.000 pengunjung. Sepanjang Desember 2022, pengunjung yang datang bisa sampai 800 orang dalam sehari.

“Alhamdulillah, memang cenderung naik. Cuma memang itu momen libur sekolah. Pada Agustus 2022 lalu kami dapat 6.000 pengunjung, Pada September naik hingga 12.500 karena momen jeda ujian sekolah. Untuk Oktober turun menjadi 9.000 pengunjung, November naik lagi 11.000 pengunjung kemudian Desember ini, ada 20.000 pengunjung dalam sebulan,” terang Sugiman.

Membangun objek wisata Sendang Kun Gerit menjadi salah satu hal yang patut dibanggakan oleh masyarakat setempat. Hal ini merupakan salah satu cara dalam memberdayakan masyarakat dengan tujuan mengentaskan kemiskinan.

Lahan pertanian yang bisa dikatakan produktif menjadi salah satu alasan banyaknya warga sekitar memutuskan untuk merantau. Kondisi geografis serta tingginya angka urbanisasi juga membuat desa tidak memiliki pendapatan asli desa yang bernilai. Namun, kini warga ingin mengubah desa dengan bergotong royong mewujudkan desa wisata.

objek wisata Kun Gerit Gemolong sragen
Objek wisata Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Foto diambil Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Dengan adanya Sendang Kun Gerit ini, Sutardi menguraikan sedikit demi sedikit lingkungan perekonomian masyarakat mulai meningkat, salah satunya dengan cara berjualan di sekitar objek wisata.

“Sebelum ada Sendang Kun Gerit ini, lahan ini enggak laku dijual, enggak bisa ditanami, tanahnya campur kerikil,” tambah Sutardi.

Ia menguraikan pembangunan awal Sendang Kun Gerit ini banyak mendapat dukungan dari investor di Kecamatan Gemolong. Investor ini merupakan warga sekitar saja. Mereka berinvestasi mulai dari nominal Rp250.000/orang, hingga akhirnya terkumpul Rp2,25 milliar.

Salah satu pengunjung asal Sragen, Lestari, ia mengatakan sebelumnya pernah mengunjungi Sendang Kun Gerit pada awal dibuka, yaitu pada Agustus 2022 lalu. Ia juga mendengar bahwa mata air alami di Sendang Kun Gerit bisa menyembuhkan penyakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya