SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Wisata Solo terus mengalami peningkatan dengan semakin banyaknya wisatawan mancanegara.

Solopos.com, SOLO — Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) di Solo yang datang melalui bandara pada Maret meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya. Tren positif ini dinilai bisa terus berlanjut seiring dengan dibukanya rute internasional di Bandara Adi Soemarmo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, R. Bagus Rahmat Susanto, mengatakan pada Maret ada kenaikan jumlah wisman yang datang melalui bandara sekitar 6,12%, yakni dari 605 orang menjadi 642 orang. Namun jika dibandingan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year/yoy), capaian ini turun sekitar 7,89%.

“Wisatawan asal Malaysia masih mendominasi dengan jumlah 499 orang karena adanya direct flight ke negara tersebut. Kemudian disusul wisman asal Thailand yang hanya 19 orang. Wisatawan asal Singapura biasanya menempati posisi dua tapi sekarang masuk 10 besar [peringkat jumlah wisman berdasarkan negara asal] saja tidak,” ungkap Bagus beberapa waktu lalu.

Menurunnya wisman asal Singapura ini karena ditutupnya rute Solo-Singapura. General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, berharap dengan dibukanya rute Solo-Jeddah yang mulai beroperasi pada 3 Mei lalu bisa mendatangkan wisman asal Timur Tengah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jateng, Prasetyo Aribowo, menyampaikan tahun ini ditarget bisa mendatangkan 425.000 wisatawan. Menurut dia, hal tersebut bisa tercapai karena ada dua bandara internasional di Jateng. Apalagi selain menggunakan penerbangan reguler, ada pula rombongan yang datang ke Jateng dengan menggunakan pesawat charter yang biasanya memanfaatkan pesawat wide body berkapasitas 360 penumpang.

“Wisman asal Asia menjadi fokus kita kali ini, terutama dari Tiongkok karena banyak warga Negeri Tirai Bambu ini yang berlibur ke luar negeri setiap tahunnya, yakni mencapai 107 juta orang. Asalkan bisa mengambil satu persen saja dari pasar Tiongkok, sudah cukup bagus,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengatakan tidak sekadar promosi pariwisata tapi juga membentuk paket dan kerja sama dengan travel agent asal Tiongkok untuk mendatangkan grup ke Jateng. Sementara itu, tidak hanya jumlah wisman yang menunjukkan tren positif, lama meninap atau length of stay (LOS) hotel di Solo juga meningkat dari 1,39 hari menjadi 1,47%. Begitu pula tingkat keterisian atau okupansi hotel naik dari 41,71% dari Februari menjadi 46,41% pada Maret. Kinerja ini juga lebih baik dari tahun lalu yang hanya 39,91%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya