SOLOPOS.COM - Tampak depan Taman Satwa Taru Jurug Solo (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, Pemkot menawarkan agar THR pindah ke TSTJ.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menawarkan  lahan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) sebagai tempat relokasi Tempat Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari. Bekas lahan THR rencananya dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau sesuai masterplan penataan kawasan Sriwedari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Masterplan tersebut kini sudah rampung disusun. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan opsi relokasi THR ke TSTJ Jurug dinilai realistis mempertimbangkan lahan yang masih tersedia di Kota Bengawan.

“Kami sudah tawarkan THR ke Jurug. Tapi kami menyerahkan ke pihak manajemen THR, mau apa tidak. Karena THR bukan milik Pemkot,” katanya ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Kamis (2/2/2017).

Terkait rencana pihak manajemen THR melirik Sukoharjo dan Boyolali, Rudy tak mempersoalkannya. Rudy menyerahkan sepenuhnya keputusan penempatan lokasi THR ke manajemen. (Baca juga: Selain Sukoharjo, Pengelola THR Juga Membidik Boyolali untuk Relokasi)

Hingga kini, Pemkot masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan manajamen THR. “Kami perlu membahas lebih lanjut lagi soal pemindahan THR. Yang jelas per 1 Februari, masa sewa lahan habis dan tidak kami perpanjang lagi,” katanya.

Selain THR, Pemkot juga memberi batas waktu kepada pemilik Restoran Boga Sriwedari untuk membongkar bangunan pada bulan ini. Pembongkaran bangunan akan dilakukan sendiri oleh  pengelola Restoran Boga.

Sesuai rencana Pemkot akan memanfaatkan bekas bangunan Restoran Boga untuk mengembalikan Taman Segaran seperti dulu. Penataan Segaran akan dikerjakan Pemkot tahun ini.

“Nanti Segaran dikembalikan seperti dulu. Kalau sekarang kondisinya sebagian ada bangunan Restoran Boga,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan penataan Segaran sejalan dengan rencana pembenahan sistem drainase di Jl. Dr. Supomo. Drainase baru tersebut didesain bermuara ke Segaran Sriwedari sebagai lokasi penampungan air.

Ditilik dari sejarah, di tengah kolam atau telaga Segaran terdapat punthuk seperti gumuk membentuk pulau, yang diberi bangunan panggung ditembok melingkar dengan dihiasi kaca warna-warni dan ukiran-ukiran. Bangunan tersebut dinamakan Panti Pangaksi.

Di sekitar panggung dihiasi arca-arca dari batu andesit. Sedangkan di bagian bawah panggung dibuat seperti gua, yang diberi nama Guwa Swara dari kata guwa dan swara yang berarti Gua Suara. Ruangan ini untuk menyimpan perangkat gamelan Keraton, yakni Gamelan Satiswaran.

Penyediaan ruangan Guwa Swara untuk memastikan gamelan selalu siap saat diperlukan, misalnya untuk mengiringi suatu perayaan. Kawasan di sekitar Segaran inilah yang menjadi pusat aktivitas Raja Keraton, tepatnya di bangunan Panti Pangaksi.

Namun, seiring dengan perkembangan waktu, Segaran yang berfungsi sebagai kolam ikan salah satu pusat taman kemudian berubah fungsi. Pada masa sekarang kawasan ini sering digunakan sebagai tempat wisata memancing.

Panti pangaksi sebagai tempat peristirahatan Raja saat ini dimanfaatkan sebagai restoran. “Nah ini yang ingin kami kembalikan lagi seperti dulu,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPPD) Kota Solo Suratna mengatakan sesuai masterplan ruang terbuka hijau akan diperbanyak guna mendukung pengembalian Sriwedari menjadi kawasan konservasi dan berkhasanah budaya. Keberadaan ruang terbuka hijau diperbanyak sebagai upaya Pemkot menjadikan kawasan Sriwedari untuk paru-paru Kota Solo.

Di mana dalam penataan itu nanti, seluruh bangunan tidak termasuk cagar budaya bakal dirobohkan. Pemkot hanya akan mempertahankan bangunan cagar budaya, meliputi Museum Radya Pustaka, Stadion Sriwedari, Taman Sriwedari, Segaran, eks bangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mangunjayan, Patung Ronggowarsito, Gua Swara, Gapura Mahkota Prabu Baladewa, dan patung Gatotkaca. “Di luar itu, bangunan akan dirobohkan dan ditata ulang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya