Soloraya
Senin, 29 Februari 2016 - 10:15 WIB

WISATA SOLO : Sepur Kluthuk dan Railbus Potensial Dikembangkan, Tapi...

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepur Kluthuk Jaladara (Dok/JIBI/Solopos)

Wisata Solo dinilai sangat potensial dikembangkan dengan adanya Jaladara dan Batara Kresna.

Solopos.com, SOLOSepur kluthuk Jaladara dan railbus Batara Kresna dinilai mampu mendongkrak destinasi pariwisata di Kota Bengawan.

Advertisement

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Association of the Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, menanggapi mogoknya kereta Jaladara selama dua bulan terakhir dan wacana penambahan jadwal Batara Kresna.

“Kereta wisata di Solo berdampak positif pada pariwisata di Solo. Perannya sebagai salah satu ikon untuk mendongkrak destinasi yang ada di sini,” jelasnya ketika berbincang di Pasar Kembang Solo, Minggu (28/2/2016).

Daryono menjelaskan keberadaan sepur kluthuk di Solo banyak diburu wisatawan yang berkunjung ke Solo.

Advertisement

“Dibandingkan bus tingkat, kereta uap lebih diminati. Lebih unik dan jarang ada di Indonesia. Kalau bus tingkat, masih gampang ditemui di Jakarta atau Bandung. Kalau kereta uap yang lewat tengah kota, benar-benar unik,” papar dia.

Sementara railbus Batara Kresna, Daryono mengatakan potensi pariwisata lokalnya memang cukup tinggi. Namun ia menyebut sulit dikembangkan untuk mengakomodasi wisatawan domestik atau mancanegara yang biasanya merencanakan perjalanan secara kolektif.

Railbus cukup padat di Solo sehingga kami kesulitan untuk mengakomodasi pelancong. Untuk mencari tiketnya tidak gampang karena sering habis, utamanya saat akhir pekan. Untuk beli di tempat, ada pembatasan jumlah tiket. Sedangkan untuk pemesanan, juga tidak gampang karena pengajuannya cukup lama,” terang dia.

Advertisement

Daryono mengapresiasi wacana pemerintah menambah jadwal kereta yang tujuan awalnya dimanfaatkan sebagai sarana angkutan perintis tujuan Solo-Sukoharjo-Wonogiri itu.

“Bagus sekali kalau benar ditambah jadwalnya. Utamanya kalau Minggu. Penumpang jadi punya pilihan jam. Semoga penambahan jam ini bisa support wisata one day trip di Solo,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Yosca Herman Soedrajat, mengemukakan sebanyak sembilan perjalanan pariwisata dengan Jaladara dibatalkan lantaran kereta uap tersebut mogok dua bulan terakhir.

Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta Eko Budiyanto belum bisa memastikan jadwal perbaikan kereta yang setiap tahun rata-rata beroperasi sebanyak 86 kali itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif