Wisata Solo, Pemkot berniat membangun taman kota di eks lahan SPBU Ledoksari.
Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana melengkapi taman kota di bekas tempat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Ledoksari, Jebres, Solo, dengan skate park.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kini masih mematangkan desain taman kota di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu. “Nanti akan kami buat arena bermain skate board, sepatu roda,” kata Kepala DLH Solo Hasta Gunawan, Minggu (6/8/2017).
Lahan eks SPBU Ledoksari merupakan bagian dari kawasan Stasiun Jebres. Desain kawasan itu sendiri sudah disayembarakan Pemkot akhir 2012 silam. Luas lahan SPBU Ledoksari mencapai 1.600 meter persegi.
Hasta mengatakan nantinya pembangunan taman kota masuk dalam penataan kawasan Stasiun Jebres. Namun, Hasta tidak memerinci desain taman yang akan dibangun di lahan tersebut.
“Kami akan memanfaatkan lahan milik PT KAI untuk membangun taman kota. Kita kan sudah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan untuk memanfaatkan lahan itu,” katanya.
Dalam penataan ini, Pemkot segera berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku pemilik lahan. Meskipun dari segi regulasi, Pemkot telah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengelola lahan bekas SPBU Ledoksari.
Ditanya mengenai anggaran pembangunan taman dan penataan citywalk, Hasta mengaku hanya mengandalkan bantuan corporate social responsibility (CSR) perusahan. “Kami tidak mengalokasikan anggaran untuk itu. Jadi anggarannya dari CSR,” katanya.
Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo mengaku penataan bekas SPBU Ledoksari Jebres mendesak segera dikerjakan, lantaran kondisinya kini mangkrak. Hal ini dinilai mengganggu keindahan Kota Solo.
Sesuai perencanaan, Pemkot akan menjadikan lahan bekas SPBU sebagai taman kota. Pembangunan taman kota ini sejalan dengan grand design penataan kawasan Stasiun Jebres yang sudah disusun PT KAI bersama Pemkot sejak 2009 lalu.
“Kita akan gunakan DED [desain engineering design] yang sudah ada. Jadi tidak perlu menyusun DED lagi,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
