SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wisata Solo, pihak UPTD Balekambang mulai kewalahan menangani rusa yang mengganggu pengunjung.

Solopos.com, SOLO–Jumlah hewan rusa di kawasan wisata Balekambang setiap tahun terus bertambah banyak. Bertambahnya hewan mamalia pemakan tumbuhan tersebut mengganggu pengunjung dan merusak tanaman.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kawasan Wisata Balekambang, Endang Sri Muriniati, mengatakan setiap tahun rata-rata jumlah hewan rusa di Balekambang bertambah dua sampai empat ekor. Sampai awal tahun ini jumlah hewan rusa sebanyak 16 ekor.

“Kali pertama kami memelihara hewan rusa 2010 jumlahnya hanya empat ekor. Namun, sekarang bertambah menjadi 16 ekor,” ujar Endang saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (8/4/2016).

Endang mengatakan dalam kurun waktu enam tahun jumlah hewan rusa bertambah menjadi 12 ekor. Kebanyakan hewan rusa di Balekambang adalah betina. Hewan rusa jantan biasanya pada saat masuk musim kawin hewannya liar dan terkadang mengganggu pengunjung.

“Kami sering mendapatkan keluhan dari pengunjung soal hewan ini. Hewan rusa jantan biasanya lebih galak dibandingkan rusa betina,” kata dia.

Ia mengaku pernah mencoba mengandangkan semua hewan rusa yang ada di Balekambang. Hewan rusa justru banyak yang stres dan sakit hingga akhirnya kembali dilepas. Banyaknya jumlah hewan rusa di Balekambang membuat pengelola kewalahan menanganinya.

Selain mengganggu pengunjung, lanjut dia, hewan rusa sering merusak dan memakan tanaman hias yang ditanam di Balekabang. Keberadaan hewan lain di Belekambang seperti angsa, ayam kalkun, dan merpati yang dilepas tidak mengganggu pengunjung seperti hewan rusa.

“Kami baru sehari menanam tanaman melati dan daunnya langsung dimakan hewan rusa sampai habis,” kata dia.

Endang mengatakan setelah kejadian itu ketika menanam tanaman baru di Balekambang harus mencari tanaman yang tidak disukai hewan rusa.
Pengelola Balekambang sekarang baru mencari solusi penanganan kelebihan hewan rusa, salah satunya menjadikan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) sebagai tempat memindahkan hewan itu.

Endang khawatir banyaknya hewan rusa membuat Balekambang terkesan sebagai kebun binatang bukan lagi sebagai tempat budaya dan konservasi. Ia berharap penanganan kelebihan hewan rusa segera ditangani dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya