SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto di Omah Jungkir Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Kamis (16/3/2017). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Wisata Wonogiri, wahana Omah Jungkir di Objek Wisata WGM meraup Rp34 juta dalam dua bulan.

Solopos.com, WONOGIRI — Wahana baru Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Omah Jungkir, dinilai cukup menjanjikan. Selama dua bulan beroperasi wahana tersebut dikunjungi hampir 7.000 orang dan meraup pendapatan Rp34,5 juta.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Data yang diperoleh Solopos.com dari pengelola wahana tersebut, Kamis (16/3/2017), pada setengah bulan pertama sejak Omah Jungkir diluncurkan pertengahan Januari lalu jumlah pengunjung mencapai 1.605 orang dengan pendapatan Rp8,025 juta. Pada Februari, jumlah pengunjung mencapai 3.665 orang dengan pendapatan Rp18,3 juta.

Sedangkan pada Maret, hingga Kamis, jumlah pengunjung mencapai 1.643 orang dan pendapatan Rp8,2 juta. Pengelola mematok tarif masuk Rp5.000/orang selama 10 menit.

Kepala Pengelola Wisata WGM Wonogiri, Pardiyanto, mengatakan tren pengunjung hingga bulan ini masih stabil. Menurut dia, hal itu menandakan Omah Jungkir masih diminati. Hal itu tak terlepas dari upaya promosi yang terus digencarkan melalui media sosial (medsos), seperti Facebook, Instagram, maupun Twitter.

Selain itu, promosi juga dilakukan pengunjung. Mereka mengunggah hasil foto Omah Jungkir di medsos yang secara otomatis akan diketahui pengguna medsos lain. “Setiap hari ada puluhan pengunjung. Akhir pekan paling ramai. Pengunjung bisa mencapai ratusan orang,” kata dia.

Pardiyanto berencana mengganti salah satu latar foto dengan satu set alat musik band untuk penyegaran agar pengunjung tidak bosan. Hal itu akan dilakukan jika tren pengunjung mulai menurun.

Hanya, dia belum tahu latar foto mana yang akan diganti. Omah Jungkir terdapat empat latar foto, yakni konsep ruang tamu, warung mi ayam, kamar mandi, dan dapur.

“Ada pengunjung yang menanyakan lantai II akan digunakan untuk apa? Dari pertanyaan itu kami berpikir perlu memfungsikan lantai II untuk memaksimalkan gedung. Tapi untuk apa kami masih membahasnya,” imbuh Pardiyanto.

Omah Jungkir berada di gedung dua lantai bekas Wahana Omah Hantu. Sebelumnya gedung di dekat kantor pengelola itu tak difungsikan setelah Omah Hantu ditutup. Pengelola lalu membuat Omah Jungkir karena swafoto sedang hits di kalangan anak muda.

Pengelola memiliki tempat lain yang juga berkaitan dengan foto, yakni gardu selfie di kompleks Kampung Galau. Lokasi tersebut selesai dibangun akhir tahun lalu. Namun, hingga sekarang gardu selfie belum dibuka karena beberapa pertimbangan, seperti kurangnya personel yang sedianya menjadi pemandu.

Salah satu pengunjung, Ria, mengaku baru kali pertama berfoto di Omah Jungkir. Remaja asal Tawangsari, Sukoharjo, itu mengaku penasaran karena kerap melihat foto teman-temannya di medsos. “Ternyata unik juga,” kata dia diamini tiga temannya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya