SOLOPOS.COM - Pekerja membangun kawasan pedagang di Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Jumat (19/5/2017). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Wisata Wonogiri, pengelola objek wisata WGM menyewa lahan 3 hektare untuk lahan parkir.

Solopos.com, WONOGIRI — Pengelola Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (OW WGM) Wonogiri akan menyewa lahan seluas 3 hektare (ha) milik Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk lahan parkir pada tahun ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu dinilai mendesak dilakukan lantaran lahan parkir berkurang cukup banyak menyusul dibangunnya kawasan untuk pedagang di lokasi tersebut. Pantauan Solopos.com, Jumat (19/5/2017), sejumlah pekerja beraktivitas membangun kawasan untuk pedagang di sisi barat.

Di lokasi itu akan dibangun 78 unit kios dengan ukuran bervariasi sesuai zona. Sedianya penempatan pedagang berdasar zonasi. Kios zona kuliner berukuran 3 m x 4 m dan zona cinderamata berbagai jenis 3 m x 2,5 m. Pembangunan tersebut menyita lahan parkir di sisi paling barat di dekat pepohonan.

Sekretaris Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DKOP) Wonogiri, Fredy Sasono, mengatakan pembangunan kawasan pedagang mengurangi luasan kantong parkir. Oleh karena itu lahan perlu ditambah agar kendaraan pengunjung tertampung.

DKOP berencana menyewa lahan aset BBWSBS sisi barat dekat bangunan SD seluas 2 hektare (ha) hingga 3 ha. Langkah itu diputuskan berdasar koordinasi internal belum lama ini. DKOP juga telah memberitahukan rencana itu kepada Bupati Joko Sutopo dan berkoordinasi dengan BBWSBS.

“BBWSBS sudah memberi lampu hijau. Sebagai langkah awal kami sudah menjebol pagar pembatas lahan di sisi barat,” kata dia saat dihubungi Solopos.com.

Fredy masih berkoordinasi dengan BBWSBS untuk membahas nilai sewa karena komunikasi sebelumnya belum membahas soal itu. Namun, dia memperkirakan nilai sewa kurang dari Rp75 juta/tahun. Perhitungan itu merujuk sewa lahan Objek Wisata WGM seluas 7,5 ha senilai Rp75 juta/tahun.

Mengenai pembangunan kawasan pedagang, Fredy menginformasikan proyek yang sekarang dilaksanakan merupakan tahap I. Nilai proyek mencapai Rp2,9 miliar. Pekerjaan dimulai sejak 2 Mei lalu dan ditarget rampung 21 Juni mendatang atau sebelum Lebaran.

Menjelang Lebaran pengelola menargetkan kawasan sudah bisa ditempati para pedagang yang sudah diseleksi. Mereka merupakan pedagang yang paling aktif berdagang di kawasan OW WGM setiap hari.

Tahap selanjutnya direalisasikan tahun-tahun berikutnya jika pengajuan anggaran disetujui. DKOP akan membangun kawasan pedagang dengan kapasitas 403 unit kios. Anggaran diproyeksikan mencapai lebih Rp12 miliar belum termasuk untuk membangun sarana pendukung, seperti air mancur dan lainnya. Pada tahap I dibangun 78 unit kios seluas ratusan meter persegi.

“Tahun depan kalau usulan anggaran goal akan dilanjut lagi proyeknya di dekat pesawat,” imbuh Fredy.

Sebelumnya, Kepala UPT Objek Wisata WGM, Pardiyanto, menjelaskan kawasan pedagang itu dibangun untuk menertibkan pedagang kaki lima di OW WGM agar lebih rapi dan tertata. Hal itu dilakukan karena saat ini banyak lapak yang tak dimanfaatkan sehingga terlihat kumuh. Pedagang berbagai makanan olahan ikan di Objek Wisata WGM, Yuli, mendukung penertiban PKL.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya