Soloraya
Minggu, 9 September 2018 - 15:33 WIB

Wisatawan Solo Tunda Liburan ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Yonantha Chandra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>–Naiknya nilai tukar <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180906/489/938260/dolar-as-menguat-industri-tekstil-bisa-genjot-ekspor">dolar AS</a> terhadap rupiah diprediksi berpengaruh terhadap bisnis perjalanan wisata. Beberapa pemesanan ke luar negeri sementara ditunda karena kondisi tersebut.</p><p>Namun diharapkan kondisi tersebut akan ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Menurut pelaku bisnis perjalanan wisata, pengaruh dolar lebih dirasakan pada minat wisatawan yang akan pergi ke luar negeri.</p><p>"Untuk keperluan liburan, dari dalam ke luar negeri, kebanyakan pending. Tapi untuk keperluan lain yang mendesak, seperti untuk berobat dan sebagainya, tetap jalan," kata Executive Director Mulia Tour, Triadi Pramita Abadi, kepada <em>solopos.com</em>, Sabtu (8/9/2018).</p><p>Dia mengatakan sejauh ini sudah ada 10-15 wisatawan yang menunda keberangkatannya ke luar negeri. "Kemungkinan mereka menunggu nilai dolar turun dulu," kata dia.<br /><br />Di sisi lain dia berharap kunjungan wisman ke Indonesia bisa meningkat dalam kondisi seperti ini. Terlebih penyelenggaraan <a href="http://sport.solopos.com/read/20180902/481/937498/video-bonamana-super-junior-di-closing-ceremony-asian-games-2018">Asian Games</a> 2018 di Jakarta dan Palembang yang sukses juga menarik perhatian masyarakat luar negeri.</p><p>"Melalui itu diharapkan lebih banyak yang tertarik datang ke Indonesia," terang dia.</p><p>Dia juga menjelaskan potensi wisata lokal saat ini masih menjadi daya tarik wisman. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya salah satu stasiun televisi di Thailand yang tertarik untuk meliput lokasi pembuatan topeng di wilayah Mojolaban, Sukoharjo.</p><p>Sementara itu Wakil Ketua Assosiation of The Indonesian Tour and Travel Agencies (<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180217/489/895287/wisata-soloraya-asita-solo-eksplorasi-bukit-gancik-boyolali-dan-umbul-ponggok-klaten">Asita</a>) Jawa Tengah (Jateng), Daryono, juga mengatakan naiknya nilai dolar Amerika Serikat sedikit banyak berpengaruh terhadap bisnis perjalanan wisata. Sebab hal itu juga memengaruhi minat masyarakat untuk pergi ke luar negeri. Meski belum sampai terjadi pembatalan pemesanan, ada beberapa wisatawan yang melakukan penundaan. Terutama untuk wisatawan individu.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif