SOLOPOS.COM - STIE Surakarta menggelar wisuda ke-44 dengan cara unik, Sabtu (22/7/2023). Ketua STIE Surakarta dan pejabat lain masuk acara pakai flying fox. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Surakarta menggelar upacara wisuda periode ke-44 Program Sarjana Tahun 2023. Mengusu tema Agen Rahasia, wisuda di Convention Hall De Tjolomadoe, Karanganyar, Sabtu (22/7/2023) ini digelar tak biasa.

Sekolah tinggi yang berada di Jl .Slamet Riyadi No.435-437, Dusun I, Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo tersebut meluluskan 317 wisudawan. Dari jumlah tersebut, 177 wisudawan di antaranya dari Program Studi (Prodi) Manajemen dan 147 wisudawan dari Prodi Akuntansi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Predikat wisudawan terbaik disandang oleh lulusan dari Prodi Manajemen, Ira Widyowati, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,85. Sementara dari Prodi Akuntansi diraih oleh Abraham Elgiansyah dengan perolehan IPK 3,82.

Ketua Panitia Wisuda, Sriyatun mengatakan wisuda ke-44 tersebut kembali digelar dengan konsep dan tema Agen Rahasia. Setelah sebelumnya pada wisuda periode ke-42 bertemakan Harry Potter di mana pada rangkaian acaranya menggunakan otoped saat Senat memasuki ruangan wisuda. Kemudian pada periode ke-43 wisuda bertemakan Wonderful Indonesia.

“Tema yang diusung pada pelaksanaan wisuda kali ini adalah Agen Rahasia dengan outfit serba hitam yang dikenakan panitia. Kami mengusung tema Agen Rahasia sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini. Kabarnya ada mafia pajak, mafia pendidikan. Tema ini memiliki makna STIE Surakarta sebagai agen pembasmi mafia pendidikan. Bahwasanya STIE Surakarta mengecam keras ijazah palsu dan ijazah yang diperjualbelikan,” papar Sriyatun kepada wartawan di lokasi kegiatan, Sabtu (22/7/2023).

Sriyatun menegaskan lulusan STIE Surakarta benar-benar telah menyelesaikan studi dengan memenuhi ketentuan peraturan. Hal tersebut ditunjukkan dengan disisipkannya kegaduhan sebagai sindiran penyusup dalam dunia pendidikan. Pada pertengahan acara wisuda beberapa orang yang bukan peserta turut ikut dalam prosesi pengukuhan wisudawan. Hingga akhirnya beberapa orang tersebut tidak diperkenankan mengikuti wisuda.

Sriyatun mengatakan prosesi wisuda digelar sedemikian menarik agar setiap tahunnya acara wisuda berkesan untuk para wisudawan. “Jadi tidak hanya standar seperti biasa. Kami mengubah tema setiap tahunnya agar melekat dan berkesan terus kepada wisudawan,” paparnya.

Masuk Acara Naik Flying Fox

Bahkan Ketua Senat; Ketua STIE, Budi Istiyanto; dan Perwakilan Yayasan Bina Wiraswasta, Ginanjar Rahmawan, memasuki ruangan wisuda dengan menggunakan flying fox.

Sriyatun mengatakan pertunjukan tersebut sekaligus memberikan warna yang berbeda serta ingin menyampaikan pesan bahwa STIE Surakarta berani dan tegas dalam memerangi mafia pendidikan. STIE Surakarta juga ingin membawa pendidikan tinggi ke arah perubahan, terbang setinggi mungkin, dan dinamis mengikuti perkembangan zaman tanpa mengabaikan nilai dan budaya bangsa.

Sementara itu mahasiswa penerima beasiswa Creative Competition 2022, Nikita Helen, juga turut menghibur melalui solo vocal performance. Selain itu ada dance performance, dan hiburan musik oleh DJ juga menambah meriah acara wisuda tersebut. Tak lupa sejumlah back song layaknya film-film mafia turut dilantunkan dalam kegiatan tersebut.

Ketua STIE Surakarta, Budi Istiyanto, menyebut sampai dengan wisuda ke-44 pihaknya telah meluluskan 5.025 wisudawan. Mereka kini tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan mancanegara. Beberapa wisudawan juga sudah diterima di instansi negeri maupun swasta.

Sementara itu Perwakilan Yayasan Bina Wiraswasta, Ginanjar Rahmawan, memberi pesan kepada wisudawan untuk melawan tiga musuh yakni malu, malas dan takut untuk meraih mimpi.  “Banyak sekali mahasiswa malu bertanya di kelas dan berdiskusi. Kemudian malas untuk memulai sesuatu yang baru. Terakhir adalah takut, takut bermimpi besar dan ditertawakan orang lain jika mimpinya tidak tercapai,” papar Ginanjar.

Tiga hal tersebut, menurutnya, ada obatnya yakni komitmen untuk terus kuat menuju tujuan. Presistensi yang tinggi dan keuletan untuk tidak gampang menyerah, serta konsistensi melakukan yang terbaik setiap saat untuk mencapai mimpi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya