SOLOPOS.COM - Warga berdiri di Embung Glimbung, Ngrombo, Girikikis, Giriwoyo, Wonogiri, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jateng sedianya membangun lima unit embung di Wonogiri 2020 lalu. Namun, rencana itu tak terealisasi karena anggaran kegiatan terkena penyesuaian penggunaan anggaran untuk penanganan Covid-19.

Kendati demikian, Dinas Pusdataru Jateng akan merealisasikannya secara bertahap mulai tahun ini. Embung merupakan cekungan untuk menampung air hujan. Air tampungan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku warga sekitar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca Juga: Separuh Guru SD di Bantul Sudah Divaksin Covid-19, PTM Masih Tunggu Pusat

Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Bengawan Solo Dinas Pusdataru Jateng, Sucipto, menyampaikan tahun lalu pihaknya sedianya membangun tiga unit embung di Kecamatan Paranggupito dan dua unit embung di Kecamatan Giritontro. Embung itu untuk mengatasi kekeringan di kawasan sekitar lokasi yang akan dibangun.

Dia tak memerinci anggaran kegiatan, luasan setiap embung, dan cakupan pemanfaatan air. Namun, rencana tersebut tak dapat terealisasi lantaran anggaran kegiatan dialihkan untuk penanganan Covid-19.

“Tapi, kegiatan akan direalisasikan secara bertahap mulai 2021. Tahun ini kami akan membangun satu unit embung di Desa Johunut, Kecamatan Paranggupito. Paket pekerjaan segera dilelang,” kata Sucipto saat ditemui Solopos.com, Senin (22/3/2021).

Tanah Tak Bertuan

Dia menginformasikan lokasi yang akan dibangun embung merupakan tanah oro-oro atau tak bertuan. Dengan begitu proses pembangunannya tidak akan menemui banyak kendala. Dinas Pusdataru memprioritaskan pembangunan embung di lahan bukan hak milik warga atau tanah kas desa.

Sebab, proses realisasi kegiatan bakal memakan waktu lama jika lokasi yang dibangun embung adalah tanah milik warga atau kas desa. Itu karena Dinas Pusdataru perlu menyiapkan lahan lain untuk proses tukar guling.

“Sejak 2016 Dinas Pusdataru Jateng sudah membangun tujuh unit embung di Wonogiri di wilayah rawan kekeringan. Realisasi berdasar usulan Pemkab [Pemerintah Kabupaten] Wonogiri melalui BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah],” imbuh Sucipto.

Baca Juga: Korban Kecelakaan Maut Kebakkramat Karanganyar Ternyata Pedagang Sayur Keliling, Hidupi 5 Anak

Dia mengapresiasi Pemkab Wonogiri yang merealisasikan program untuk mengatasi masalah kekeringan di wilayah selatan secara permanen, sejak beberapa tahun terakhir.

Pembangunan embung di berbagai wilayah yang sudah dan akan dilaksanakan bagian dari dukungan upaya tersebut. Pada momentum Hari Air Sedunia yang jatuh pada Senin itu, Sucipto berharap masyarakat turut melestarikan sumber air, dengan membersihkan sungai, menggunakan air secara bijaksana, dan tindakan positif lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya