Soloraya
Senin, 1 Oktober 2012 - 15:16 WIB

Wonogiri Buka 100 Ha Lahan Kakao Baru

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

WONOGIRI — Pemkab Wonogiri kembali membuka lahan kakau baru seluas 100 hektare. Lahan yang dibiayai APBN melalui Kementerian Kehutanan dan Perkebunan tersebut tersebar di Kecamatan Puhpelem, Bulukerto dan Slogohimo.

Advertisement

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Wonogiri, Sri Jarwadi, mengatakan saat ini lahan untuk pengembangan kakao tersebut telah disiapkan. Setelah hujan turun, diperkirakan awal November, kakao mulai ditanam.

“Setelah hujan langsung kami tanam. Totalnya ada 100 hektare di tiga kecamatan,” kata Jarwadi, saat dihubungi Solopos.com, Senin (1/10/2012).

Dengan tambahan 100 hektare lahan tersebut maka hingga paling tidak akhir tahun Wonogiri memiliki 1.150 hektare lahan kakao. Lahan kakao melengkapi ragam lahan perkebunan yang dibudidayakan di Wonogiri, yaitu tebu, tembakau, dan kapas. Menurut Jarwadi, total lahan perkebunan di Kota Gaplek mencapai puluhan ribu hektare.

Advertisement

Dia menambahkan tanaman kakao cocok dibudidayakan di Wonogiri. Hal itu terbukti dari tingginya produktivitas kakau hasil budidaya petani Wonogiri yang mencapai 446 kilogram per hektare. Harga komoditas ini juga tercatat tinggi sehingga sangat menguntungkan bagi petani.

“Harga satu kilogram biji kakao kering Rp15.000-Rp20.000, harganya sangat tinggi dan menguntungkan,” ungkap Jarwadi.

Lebih jauh, Jarwadi memastikan akan menggali kemungkinan kerja sama petani dan perusahaan penyerap komoditas kakao. Sejauh ini, dia menjelaskan baru ada satu perusahaan yang membeli biji kakao kering produksi petani Wonogiri, yaitu Bumi Tangerang Jaya. Menurutnya, bentuk kemitraan petani dan perusahaan akan menjadi solusi atas masalah pemasaran yang sempat dialami para petani kakao.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif