SOLOPOS.COM - Cara daftar subsidi di My Pertamina. (Selular.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri menjadi salah satu dari 11 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi tempat uji coba penggunaan kode quick response (QR) MyPertamina pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi. Alih-alih mempermudah, penggunaan kode QR itu dinilai mempersulit pembelian solar subsidi.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Wonogiri, Edi Purwanto, mengatakan kebijakan penggunaan kode QR MyPertamina di Wonogiri tidak mempertimbangkan siapa pengguna solar subsidi. Dia menjelaskan, penggunaan solar subsidi di Wonogiri banyak digunakan industri transportasi dan jasa pengangkutan barang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Banyak orang yang bekerja pada sektor itu tidak paham betul penggunaan kode QR kode. Mayoritas dari mereka yang masih gagap teknologi.

Hal itu bukan karena mereka enggak tidak mau belajar. Selain sudah berumur tua, banyak dari mereka yang tidak mempunyai perangkat pendukung seperti smartphone.

“Pendapat saya pribadi, bukannya memudahkan, kebijakan ini malah menyulitkan orang-orang yang mau beli solar. Selain sektor transportasi penumpang, banyak juga truk-truk pengangkut barang yang pakai solar. Nah mereka-mereka ini jelas dipersulit, banyak dari mereka yang cuma punya handphone (HP) jadul. Ada juga yang enggak punya. Ini kan jadi masalah,” kata Edi kepada Solopos.com, Minggu (11/12/2022).

Baca Juga: Beli Solar Pakai QR Code, Uji Coba Dimulai dari 11 Daerah Ini

Apalagi, lanjut dia, jika tidak menggunakan kode QR MyPertamina, pembelian solar dibatasi. Hal itu jelas menyulitkan para pelaku usaha transportasi dan jasa angkut barang. Menurut dia, pemerintah terlalu terburu-buru mengambil kebijakan ini. Pemerintah dinilai tidak melihat realita di lapangan.

Mbok ya pemerintah itu tidak usahlah bikin rakyatnya susah. Bikin ribet masyarakat. Kemarin sudah menaikkan harga BBM, masa sekarang ditambah lagi kesulitannya. Kasian masyarakat. Toh kami ini membeli, bukan meminta. Masa membeli saja dipersulit, sampai dibatasi,” ujar dia.

Salah satu staf SPBU Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Warto, menyampaikan penggunaan kode QR MyPertamina untuk pembelian solar sudah berlaku sejak 1 Desember 2022. Penggunaan kode QR tersebut masih tahap uji coba. Namun demikian, masih banyak pengguna atau pembeli solar yang protes atas kebijakan tersebut.

Mereka masih bingung dan banyak yang belum mendaftarkan kendaraannya di MyPertamina. Protes mereka dapat dipahami lantaran bagi mereka yang belum menfaftarkan kendaraanya itu tidak bisa membeli solar melebihi Rp100.000.

Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Wonogiri Mulai Naik

“Kalau tidak pakai MyPertamina, mereka hanya boleh membeli solar senilai Rp100.000. Kalau mau lebih dari itu, harus pakai kode QR dulu. Daftar dulu di aplikasi atau di SPBU langsung,” ucap dia.

Dengan harga solar senilai Rp8.600/liter, pembeli dengan uang Rp100.000 akan memperoleh solar sebanyak 14,7 liter. Hal itu menjadi batas maksimal pembelian solar yang tidak menggunakan kode QR MyPertamina.

Secretary Corporate PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dikutip dari Bisnis.com, Minggu, mengimbau masyarakat yang menggunakan solar untuk kendaraanya agar segera mendaftarkan kendaraan teraebut melalui website subsiditepat.mypertamina.id, aplikasi MyPertamina atau booth pendaftaran langsung di SPBU.

“Mulai 1 Desember 2022 akan dilakukan uji coba terkait penggunaan kode QR untuk pembelian bahan bakar Solar subsidi di 11 wilayah. Bila belum terdaftar maksimal 40 liter per hari,” kata Irto Senin (5/12/2022).

Baca Juga: Bantuan Langsung Tunai Senilai Rp112,56 Miliar Disalurkan di Wonogiri

Dia menambahkan, masyarakat yang ingin mengisi solar akan diminta menunjukkan kode QR di aplikasi MyPertamina pada petugas di SPBU. Selanjutnya, petugas akan memindai kode QR sebelum melakukan transaksi.

“Kode QR tidak wajib diakses melalui gadget. Kode dapat dicetak dan di bawa ke SPBU saat akan mengisi bahan bakar,” ujar Irto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya