SOLOPOS.COM - ilustrasi. sumber google image

ilustrasi. sumber google imageWONOGIRI -- Beberapa wilayah di Kabupaten Wonogiri memiliki potensi untuk pengembangan buah naga, salah satunya di Desa Semin, Kecamatan Nguntoronadi. Dalam program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP), buah naga berjenis merah dapat dikembangkan di wilayah tersebut karena iklim yang cocok.

“Dalam percepatan pengarahan rancangan konsumsi pangan dengan pemberdayaan kelompok wanita, kami memberikan program untuk optimalisasi lahan di pekarangan rumah warga. Dan setelah diadakan uji coba, maka buah naga merah cocok dikembangkan,” terang Kepala Kantor Ketahanan Pangan Wonogiri, Safuan, akhir pekan lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia menambahkan, saat panen sekitar bulan November dan Maret, satu rumah bisa menghasilkan Rp800.000 untuk sekali panen dengan harga Rp5.000 per biji. Setidaknya di Desa Semin itu ada sekitar 60 KK yang menanam tanaman buah naga. Hingga saat ini, menurutnya, pemasaran buah naga itu tidak ada masalah karena banyak pedagang yang langsung mengambil ke petani.

“Kami berharap adanya program ini, masyarakat dapat mengonsumsi makanan yang beragam sehingga baik untuk kesehatan. Kami juga mengadakan program untuk pengembangan sayur mayur, buah, protein hewani berupa perkolaman dan ternak,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya