SOLOPOS.COM - WORKSHOP AJI--Dr Phil Dewi Candraningrum MEd (kiri) sedang memberikan materi pada Workshop Jurnalis Perempuan Kini dan Penggambaran Perempuan di Media Massa, di Mayangsari Room Hotel Agas, Sabtu (14/4/2012).(Espos/SOLOPOS)

WORKSHOP AJI--Dr Phil Dewi Candraningrum MEd (kiri) sedang memberikan materi pada Workshop Jurnalis Perempuan Kini dan Penggambaran Perempuan di Media Massa, di Mayangsari Room Hotel Agas, Sabtu (14/4/2012).(Espos/SOLOPOS)

SOLO—Sekitar 20 orang mengikuti Workshop Jurnalis Perempuan Kini dan Penggambaran Perempuan di Media Massa, di Mayangsari Room Hotel Agas, Sabtu (14/4/2012).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Acara yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia itu dihadiri wartawan dari berbagai media dan aktivis LSM.

Hadir sebagai pembicara Koordinator Divisi Perempuan AJI Indonesia, Rach Alida Bahaweres, Dosen UMS, Dr Phil Dewi Candraningrum MEd dan Redaktur SOLOPOS, Rini Yustiningsih.

Dewi mengatakan media massa yang adil jender dan nir diskriminasi harus melakukan upaya-upaya. Pertama, inter-intra perspektif yaitu menyadari bahwa bahasa media tidak hanya dibaca oleh jenis jender tertentu.

Kedua, bahasa adil jender, yang diraih dengan tidak menyematkan jenis jender pada pola pemberitaan. Ketiga, tindakan afirmattif, langkah afirmatif diambil ketika start, langkah awal, jenis jender tertentu lebih dahulu dari yang lain. Memberikan kesempatan kepada perempuan dan minoritas seksual untuk ikut terlibat dalam proses ekspresi ide dan bahasa.

“Penulis itu yang punya kuasa. Dan harus menyadari punya kekuasaan itu. Berbahaya jika punya kuasa tapi tidak mengetahui hal itu. Berbahaya lagi tahu berkuasa kemudian abuse of power. Ketika menulis bayangkanlah juga pembaca yang akan membaca tulisan tersebut,” kata Dewi  yang bekerja sebagai Gender Consultant, International Collaborative Project Europe-Asia on Agrifood Crises in the 21st Century itu.

Dewi berharap penulis mengetahui mereka memiliki kekuatan. Untuk itu, dia mengimbau penulis senang membaca sebagai salah satu upaya meningkatkan kualias tulisan.

Menurut Dewi, media juga punya peran dalam kekerasan perempuan yaitu melalui pemberitaannya. Pasalnya, hal itu diperoleh dari world view atau pandangan hidup penulisnya yang tidak paham kesetaraan jender. Kekerasan tersebut tidak hanya dilakukan jurnalis laki-laki tapi juga jurnalis perempuan itu sendiri.

Dia mencontohkan di dalam menulis tentang kasus-kasus pemerkosaan jurnalis lebih menonjolkan kepada kelemahan-kelemahan perempuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya