Soloraya
Selasa, 5 Juli 2022 - 17:16 WIB

Workshop Fotografi di Monumen Pers, Belajar Menggali Ide Photo Story

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta menggunakan kamera handphone memotret saat praktik pada Workshop Photo Story di Monumen Pers Nasional, Jl. Gajah Mada, Solo, Senin(4/7/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com,  SOLO — Bukan hanya disuguhkan foto-foto Solo zaman dulu, Pameran Foto Pesona Solo Tempoe Doloe juga memberikan unsur edukasi mengenai fotograsi melalui workshop fotografi.

Acara tersebut digelar Senin (4/7/2022) di Monumen Pers Nasional, Solo, yang diikuti masyarakat umum.

Advertisement

Acara tersebut menghadirkan dua pemateri, yakni dari Pewarta Foto Indonesia (PFI), Maulana Surya Tri Utama dan dosen Program Studi Fotografi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Andry Prasetyo.

Materi workshop yang diberikan adalah mengenai photo story. Selain diikuti puluhan peserta yang hadir secara langsung di ruang audio visual Monumen Pers Nasional, juga ada peserta yang ikut secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting.

Advertisement

Materi workshop yang diberikan adalah mengenai photo story. Selain diikuti puluhan peserta yang hadir secara langsung di ruang audio visual Monumen Pers Nasional, juga ada peserta yang ikut secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting.

Para peserta workshop kemungkinan besar juga merupakan calon peserta lomba fotografi yang diadakan Monumen Pers Nasional sebagai rangkaian dari Pameran Foto Pesona Solo Tempoe Doeloe, yang digelar selama sebulan hingga akhir Juli nanti.

Baca Juga: Workshop Fotografi Monpers Solo, Bagikan Tips Mencari Ide Photo Story

Advertisement

“Di fotografi itu ada dua bentuk [foto], yakni tunggal dan jamak. Foto tunggal biasa disajikan dalam jusnalistik, yakni satu foto kemudian ada caption sebagai keterangannya. Untuk jamak, itu beberapa foto dengan mengangkat satu tema,” kata dia, Senin.

Menurutnya, melalui foto jamak, fotografer bisa menyampaikan suatu cerita melalui foto yang dibuatnya secara lebih utuh dibandingkan dengan hanya foto tunggal.

Disampaikan pula mengenai empat cara dalam bertutur melalui foto cerita, yakni yang dikenal dengan istilah block, sequence, series dan diptych (sanding).

Advertisement

Baca Juga: Keroncong Monpers, Hibur Pencinta Musik Keroncong Di Kota Solo

Sementara itu Andry menyampaikan mengenai Teknik menggali ide dalam pembuatan photo story.

“Awalnya memang harus tahu dulu mengenai apa itu photo story,” kata dia. Dimana menurutnya photo story tersebut merupakan rangkaian beberapa atau seri potret foto yang disajikan menjadi bentuk cerita untuk mengomunikasikan perasaan dan ide. Sementara dalam menggali ide untuk membuat photo story tersebut, ada Teknik-teknik tersendiri. “Dari materi ini harapannya peserta bisa belajar sendiri lebih detail pada objek yang akan digali,” lanjut dia.

Advertisement

Workshop fotografi tersebut merupakan salah satu syarat yang harus diikuti oleh calon peserta photo story contest dengan tema Jejak Heritage di Wajah Kota yang juga digelar Monumen Pers Nasional. Pendaftaran dan pengumpulan karya dalam kontes tersebut adalah 4-23 Juli 2022.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif