Soloraya
Jumat, 18 November 2022 - 00:47 WIB

World Peace Forum di Solo Bangkitkan Kembali Ide Perdamaian dan Keadilan Dunia

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penggagas World Peace Forum, Din Syamsudin, saat wawancara dengan wartawan di The Sunan Hotel Solo, Kamis (17/11/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLOEvent internasional The 8th World Peace Forum (WPF) di The Sunan Hotel Solo, Kamis (17/11/2022), dimulai dengan pemaparan pandangan dari sejumlah tokoh dunia. Acara itu akan digelar hingga Sabtu (19/11/2022).

Dalam pembukaan hari pertama The 8th WPF diisi sambutan dan paparan Chairman of Cheng Ho Multi Culture Education Trust, Tan Sri Lee Kim Yew; Vatican’s Pontifical Council for Interreligious Dialogue, Rev Laurent Basanese.

Advertisement

Kemudian Former Deputy of Shaikh of Al-Azhar dan Deputy of Fatwa Council of Al-Azhar Kairo, Shaikh Dr Abbas Shuman. Ada juga Chairman of Indonesian Council of Mosques dan Chairman of Red Cross of Indonesia, Dr HM Jusuf Kalla

Lalu Presiden of Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir; Speaker of The People’s Consultative Assembly of The Republic of Indonesia, Bambang Soesatyo SE, MBA. Tidak ketinggalan ada Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif.

Advertisement

Lalu Presiden of Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir; Speaker of The People’s Consultative Assembly of The Republic of Indonesia, Bambang Soesatyo SE, MBA. Tidak ketinggalan ada Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif.

Din Syamsudin saat diwawancarai wartawan menjelaskan para tokoh dalam World Peace Forum di Solo mengemukakan banyaknya problem yang saat ini dihadapi dunia.

Baca Juga: Agenda Solo Hari Ini: Tokoh Perdamaian Dunia Bertemu dalam WPF di Hotel Sunan

Advertisement

Berbagai krisis itu kemudian mengkristal dan membuat kerusakan yang sangat serius terhadap dunia. Dengan kondisi sepeti itu, Din melanjutkan dunia butuh solusi dari umat manusia, yaitu dengan kebersamaan, dialog, kerja sama antarpemeluk agama dan pendukung peradaban.

Piagam Persaudaraan Kemanusiaan

Sebab tak ada yang bisa berjalan sendirian. “Tidak ada yang bisa selesaikan masalahnya sendiri. Alhamdulillah terakhir ini berkembang wawasan persaudaraan kemanusiaan setelah Syekh Ahmad Al-Thayeb dan Paus Fransiskus menandatangani Piagam Persaudaraan Kemanusiaan,” jelasnya di sela-sela World Peace Forum di Solo.

Baca Juga: Kerabat Keraton Solo hingga Putra Mahkota Sambut Delegasi World Peace Forum

Advertisement

“Ini menjadi dasar kita mengangkat yang juga sudah menjadi narasi jalan tengah,” sambung dia. Komitmen menjaga nilai kemanusiaan dengan jalan tengah diusulkan menjadi fondasi bagi perwujudan dunia baru.

Konkretnya dengan membangun kerja sama dan dialog antara negara-negara timur dan barat. Dengan langkah-langkah itu dapat meredam ketegangan yang selama ini terjadi, sehingga masalah bisa diatasi.

Penuturan senada disampaikan Ketua Steering Committee (SC) WPF, Syafiq Mughni. Menurut dia tokoh-tokoh dunia sepakat untuk mencapai keadilan dan perdamaian dunia tidak cukup dengan negara-negara utara dan selatan seperti yang berkembang. Negara-negara dari barat dan timur juga harus menjalin komunikasi dan kerja sama.

Advertisement

Baca Juga: World Peace Forum Ke-8 Digelar di Solo, Welcoming Dinner Malam Ini di Keraton

“Karena dimensi barat dan timur ini membawa implikasi yang sangat luas, baik dari aspek agama, juga implikasi peradaban Barat dan Timur bukan dalam konotasi agama, juga mungkin karena tingkat kesejahteraan dan kekayaan wilayah punya implikasi. Juga kekuatan atau power punya implikasi terhadap timur dan barat,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif