SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

world toilet summit 2013Solopos.com, SOLO — Kalangan DPRD Solo meminta pemkot tak sekadar menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Toilet Summit atau Pertemuan Toilet Sedunia yang digelar 2 -4 Oktober. Momentum tersebut semestinya dimanfaatkan pemkot untuk memperbaiki kelayakan toilet.

“Menjelang penyelenggaraan itu saya rasa pemkot bisa memaknai ini untuk melakukan gerakan di beberapa instansi serta fasilitas umum. Artinya, penyelenggaraan itu memberikan efek lebih. Solo itu luar biasa, pada zaman Keraton Mangkunegaran, sudah dibuat banyak paturasan atau saat ini sering disebut MCK umum,” jelas Ketua DPRD Solo, Y.F. Sukasno, saat ditemui wartawan, Selasa (24/9/2013).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sukasno meyakini kembali dipilihnya Kota Bengawan sebagai tuan rumah Pertemuan Toilet Sedunia lantaran program-program sanitasi yang dikembangkan cukup baik meskipun saat ini masih terdapat sejumlah pekerjaan rumah (PR).

“Program-program di Solo terkait sanitasi ini kan bervariasi. Seperti MCK komunal, itu bagus untuk dikembangkan. Ya kalau perkampungan modelnya seperti itu.”

Disinggung toilet di sejumlah fasilitas umum yang belum layak termasuk di kawasan pasar tradisional, Sukasno meminta Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) mulai memikirkan kondisi toilet di pasar-pasar.

“Kalau dikelola pihak ketiga itu lebih bersih meskipun harus membayar. Kalau memungkinkan dan tak menyalahi aturan saya rasa lebih baik dikelola pihak ketiga,” terangnya.

Wakil Ketua DPRD Solo, M. Rodhi, juga meminta pemkot memanfaatkan momentum Pertemuan Toilet Sedunia untuk berbenah mengelola toilet senyaman mungkin baik di fasilitas umum maupun di kantor pemerintahan. Pihaknya meminta agar stigma pengelolaan toilet tak lagi hanya memikirkan retribusi.

“Jadi, arah pengelolaan toilet itu jangan hanya soal retribusi, tetapi terkait kebersihannya. Selama ini kan berpikirnya hanya terkait retribusi. Alhasil, pengelolaan toilet di perkantoran tidak diperhatikan karena tidak ada retribusinya,” urai dia.

Ditambahkannya, kenyamanan toilet juga bisa dirasakan asal ada kesadaran dari masing-masing pihak untuk menjaga kebersihan toilet.

Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto, menyayangkan kondisi toilet di kantor pemerintahan dan fasilitas umum justru tak terawat. Pasalnya, APBD sudah mengalokasikan anggaran kebersihan yang pemanfaatannya untuk perawatan toilet di kantor pemerintahan dan fasilitas umum.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya