Soloraya
Selasa, 8 Oktober 2013 - 00:30 WIB

WORLD TOILET SUMMIT : Wanprestasi Field Trip, Pokdarwis Sondakan Somasi Disbudpar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Solo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Sejumlah peserta Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Mangkunegaran mengikuti kirab malam selikuran dari Balaikota – Sriwedari, Rabu (8/8/2012) malam. (JIBI/SOLOPOS/Daniel Ari Purnomo)

Solopos.com, SOLO — Penyelenggaran World Toilet Summit (WTS) ke-13 selama tiga hari di Kota Solo menyisakan masalah.

Advertisement

Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kelurahan Sondakan melayangkan somasi kepada panitia penyelenggaran dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo selalu panitia lokal WTS, Senin (7/10/2013).

Pihak penyelenggara dan panitia dianggap melakukan wanprestasi perihal agenda field trip (kunjungan tamu peserta).

Advertisement

Pihak penyelenggara dan panitia dianggap melakukan wanprestasi perihal agenda field trip (kunjungan tamu peserta).

Ketua Pokdarwis Sondakan, Andri Albicia Hamzah, menuding panitia WTS dan Disbudpar tidak profesional dalam penyelenggaraan acara tingkat internasional.

Dia menceritakan, pihak kelurahan pada 30 September menerima surat dari Disbudpar Solo dengan No 400/1.303.1/SW/IX/2013 perihal field trip. Dari surat itu, pihak kelurahan merekomendasikan kepada Pokdarwis Sondakan dan panitia Napak Budaya Samanhudi (NBS) 2013 untuk menyiapkan segala sesuatu berkaitan penyambutan tamu dalam acara kunjungan tamu dari peserta WTS pada Jumat (4/10/2013) siang.

Advertisement

Alih-alih datang menengok ke lokasi, kata Andri, tamu yang merupakan peserta WTS ternyata batal berkunjung. Ironinya, pembatalan itu dilakukan sepihak tanpa memberitahu kepada pihak kelurahan.

“Meski kami menghubungi pihak Disbudpar, tapi tidak ada jawaban pasti. Bahkan sampai pukul 15.30 WIB, tidak ada kepastian tamu akan datang. Padahal, segala sesuatu telah dipersiapkan secara matang. Kami semua kecewa,” paparnya.

Dari sisi materi, Pokdarwis Kelurahan Sondakan telah mengeluarkan dana untuk pengadaan konsumsi, dekorasi dan souvenir bagi delegasi WTS sebesar Rp10 juta.

Advertisement

“Dengan kejadian itu, kami sengaja melayangkan somasi kepada panitia dan Disbudpar karena tidak profesional. Somasi ini tidak menuntut kerugian materi. Kami hanya ingin memberikan pelajaran kepada penyelenggara agar kasus serupa tidak terulang lagi,” paparnya.

Ditemui terpisah, Kepala Bidang Sarana Wisata Disbudpar kota Solo, Ipoung Saryoko Budi Windroyo, menerangkan telah terjadi miss komunikasi antara Pokdarwis dan pihak penyelenggara.

“Field trip sudah ada jadwalnya sendiri. Saya sendiri sudah menghubungi panitia penyelenggara, tapi tidak ada jawaban. Hingga sore tetap tidak ada jawaban,” terang dia.

Advertisement

Dia mengakui sebagai panitia lokal WTS hanya mengikuti jadwal dari event organizer (EO) Radyatama yang mengurusi semua rangkaian kegiatan WTS di Solo pada 2-4 Oktober. Kegiatan field trip memang diagendakan di tiga kelurahan, yakni Sondakan, Laweyan dan Kauman.

“Terkait teknis acara, menjadi wewenang dari EO Radyatama. Kami hanya bertanggung jawab pada penyediaan hiburan. Terkait hal teknis, itu wewenang EO,” paparnya.

Saat disinggung somasi yang dilayangkan Pokdarwis, Ipoeng mengaku tidak memermasalahkan.

“Ya mangga disomasi. Kita sudah siap,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif