Soloraya
Minggu, 6 Oktober 2013 - 15:36 WIB

WORLD TOILET SUMMIT : WTS Rampung, Toilet Portable Digembok, Pengunjung CFD Kecele

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyandang disabilitas mencoba menggunakan toilet portabel di kawasan citywalk Slamet Riyadi, Solo, Kamis (3/10/2013) saat aksi menyambut penyelenggaraan World Toilet Summit di Solo. Dalam aksi tersebut, mereka menuntut pengadaan tolilet yang ramah bagi penyandang disabilitas di Solo. (Maulana Surya/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO –Toilet portabel di city walk Jl. Slamet Riyadi belum juga difungsikan secara maksimal Meski telah dipasang sejak Selasa (1/10/2013).

Sejumlah pengunjung car free day (CFD) kecewa lantaran belum bisa mengakses fasilitas itu. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (6/10), pengunjung CFD tampak kecele saat ingin buang air di toilet yang ditempatkan di kawasan Sriwedari tersebut.

Advertisement

Toilet berdesain batik ini masih terkunci rapat. Dua gembok warna hitam mengunci pintu toilet dari luar. Seorang pengunjung, Dika Nanda, 24, terlihat kesal mengetahui hal tersebut. “Bagus-bagus dibuat kalau tidak bisa dimanfaatkan ya sama saja,” keluhnya.

Dika mengakui keberadaan toilet portabel di Jl. Slamet Riyadi merupakan solusi warga yang kerap kebingungan mencari toilet umum. Namun, pekerja perbankan itu mewanti-wanti Pemkot agar mengelolanya secara kontinyu.

Dika berharap toilet yang dibikin jelang World Toilet Summit (WTS) 2013 itu segera dioperasikan. “Jangan sekadar buat pencitraan menyambut event besar,” tukasnya.

Advertisement

Seorang pedagang yang berjualan tak jauh dari toilet, Evia, 34, membenarkan banyak warga yang kecewa toilet portabel belum dioperasikan. Dia pun terpaksa menjawab sekenanya alasan toilet tersebut belum berfungsi. “Mungkin airnya belum ada atau salurannya belum dibikin,” ucap perempuan berjilbab ini.

Menurutnya, selama ini pengunjung CFD terpaksa memakai toilet di gedung-gedung swasta sekitar Jl. Slamet Riyadi. Kawasan Joglo Sriwedari pun kerap jadi jujugan warga yang ingin membuang hajat. “Tapi ya bayar Rp1.000. Kalau bisa toilet portabel ini nanti digratiskan, seumpama bayar ya seikhlasnya.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif