SOLOPOS.COM - Prasetyo, 63, memasak bakmi pesanan pelanggannya di warunh Bakmi Jogja Konde Mandiri yang buka di Kampung Ringinanom, Sragen Kulon, Sragen, Selasa (19/7/2022) malam. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Seorang warga Ringinanom RT 004/RW 017, Sragen Kulon, Sragen, Prasetyo, 63, sudah melalang di Jakarta selama bertahun-tahun.

Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada ekonomi keluarganya di perantauan. Kontrakan Rp60 juta setahun tak mampu terbayarkan karena usaha mi di Pondok Gede turun drastis selama pandemi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ya, sehari biasanya habis telur delapan kilogram. Saat pandemi hanya tinggal tiga kilogram. Apalagi tambah aturan orang jajan harus dibawa pulang dan enggak boleh makan di tempat. Kemudian pukul 18.00 WIB harus tutup. Jelas kami terpukul. Kemudiaj kami putuskan pulang kampung di Sragen,” ujar Prasetyo saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (19/7/2022) malam.

Prasetyo memutuskan pulang setelah 13 tahun merantau di Jakarta pada akhir 2020.

Kemudian mulai 10 Januari 2021, Prasetyo mulai membuka warung bakmi di kediamannya. Dia membuka usaha di rumah.

Baca Juga: Terenyuh! Alasan Nenek di Ponorogo Jual Dawet dengan Harga Murah

Dia memulai usaha itu dari nol dan selama 1,5 tahun jalan pelanggan cukup lumayan. Dia mengatakan para pelanggan yang juga perantauan di Jakarta juga ikut pulang.

“Ada pelanggan yang di Solo dan daerah lainnya banyak yang menghubungi dan mencari lokasi ke Sragen. Sekarang banyak pelanggan baru dari kantoran. Sekarang dalam sehari bisa habis 3-4 kg telur. Kami mulai buka warung pada pukul 12.00 WIB. Kalau siang pakai kompor, tapi kalau malam pakai anglo,” ujarnya.

Prasetyo menyediakan banyak menu, seperti nasi goreng, bakmi goreng, capjay, dan seterusnya yang semuanya serba Rp14.000 per porsi.

Dia mengatakan warung dibuka pukil 12.00 WIB dan tutup pada pukuk 22.00 WIB. Dia mengatakan sekarang tidak lagi memikirkan uang kontrakan.

Rahasi resepnya, kata dia, bukan dari siapa-siapa tetapi dari pengalaman kerja di hotel di daerah Merak, Jakarta, selama tujuh tahun.

Dari sekian menu itu rata-rata para pelanggannya menyukainya karena rasanya pas di lidah orang Sragen.

Dia memberi nama warungnya dengan sebutan Bakmi Jogja Konde Mandiri. Warungnya juga melayani pembelian lewat aplikasi online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya