Soloraya
Senin, 10 Januari 2022 - 16:47 WIB

Wow! Bos Percetakan di Klaten Terima UGR Tol Solo-Jogja Rp7,5 Miliar

Ponco Suseno  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Muchtar Harjo Taruno, 74, (dua dari kanan) menerima uang ganti rugi (UGR) jalan tol Solo-Jogja di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, Senin (10/1/2022). Total UGR yang diperoleh Muchtar Harjo Taruno senilai Rp7,5 miliar. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Seorang pengusaha percetakan ternama asal Kelurahan Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, Muchtar Harjo Taruno, 74, memperoleh uang ganti rugi (UGR) jalan tol Solo-Jogja senilai Rp7,5 miliar, Senin (10/1/2022). Lahan sebanyak lima bidang berupa perkarangan dan sawah milik Muchtar Harjo Taruno di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, tergilas jalan tol Solo-Jogja.

Muchtar Harjo Taruno mengaku hobi berinvestasi tanah dan perkarangan. Hal itu sudah dilakukan Muchtar Harjo Taruno sejak 1990. Baginya, harga tanah dipastikan akan terus naik dari tahun ke tahun.

Advertisement

Berawal dari keyakinannya tersebut, Muchtar Harjo Taruno lebih sering membelanjakan uangnya untuk dibelikan tanah. Dalam memilih tanah, Muchtar Harjo Taruno tidak asal-asalan. Sering kali, Muchtar Harjo Taruno menggunakan insting atau feeling saat membeli tanah. Kriteria tanah yang sering dibeli, yakni tanah yang berada di pinggir jalan utama.

Baca Juga: Tekan Lakalantas, Polres Wonogiri Galakkan Sosialisasi hingga ke Desa

“Lahan saya di Desa Ngawen yang terdampak jalan tol Solo-Jogja sebanyak lima bidang atau satu hektare [sawah dan perkarangan]. Nilai UGR kurang lebih Rp7,5 miliar. Saya ini memang suka berinvestasi tanah sejak 1990. Yang terpenting dalam membeli tanah itu, lebar mukanya harus 20 meter dan berada di pinggir jalan. Kalau sudah seperti itu, feeling saya pasti laku ke depannya. Tanah di Desa Ngawen ini saya beli sekitar enam tahun lalu,” kata Muchtar Harjo Taruno, saat ditemui wartawan di Balai Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Senin (10/1/2022).

Advertisement

Selaku pengusaha percetakan, Muchtar Harjo Taruno, mengaku sangat setuju dengan pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Terlebih, pembebasan jalan tol Solo-Jogja dipastikan telah memberikan keuntungan bagi dirinya sebagai salah seorang warga terdampak jalan tol Solo-Jogja.

“Sekarang ini mencari uang Rp5 miliar sangat sulit. Ini ada tanah dibeli negara dengan harga yang jelas. Saya sangat setuju dengan pembangunan jalan tol Solo-Jogja ini,” katanya.

Baca Juga: Sepeda Motor Dominasi Kecelakaan Lalu Lintas di Wonogiri pada 2021

Advertisement

Salah seorang penerima UGR asal Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Sarwi Entin, mengaku setuju dengan pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Ibu rumah tangga (IRT) ini rela melepas lahan pertaniannya seluas lima meter persegi.

“Sawah saya yang terdampak jalan tol Solo-Jogja hanya 5 meter persegi. UGR-nya hanya Rp4,1 juta. Padahal sawah saya luasannya mencapai 1.800 meter persegi. Harapan saya, semuanya bisa dibeli. Ternyata enggak disetujui oleh panitia pembebasan lahan. UGR ini rencanannya untuk jajan,” katanya.

Sebagaimana diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif