SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintas di kawasan rumah mewah di perbatasan wilayah Kecamatan Jatipuro-Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Selasa (12/4/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Di wilayah Kabupaten Karanganyar bagian selatan kini muncul belasan rumah mewah.
Rumah-rumah berarsitektur modern tersebut juga berukuran cukup besar dan sebagian berlantai dua dengan balkon di bagian depan yang disangga pilar-pilar. Tersedia juga carport atau garasi untuk mobil.

Kemunculan rumah mewah ini tergolong baru dan boleh dibilang “serentak” karena dibangun mulai 2021. Malah saat ini sebagian masih dalam proses pembangunan. Tempat tinggal elite ini berada di dua dusun di dua wilayah administratif berbeda. Kedua dusun ini dibelah oleh jalan utama Jatipuro-Jatiyoso yang membentang dari barat ke timur.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di sisi selatan jalan termasuk wilayah Dusun Winong, Desa Jatisawit, Kecamatan Jatiyoso. Dan di sisi utara masuk wilayah Bondukuh, Desa Jatiroyo, Kecamatan Jatipuro.

Baca Juga: Wow! Awal Tahun, Miliarder Baru Bermunculan di Sleman, Ini Penyebabnya

Lalu siapakah para pemilik rumah-rumah mewah di daerah perbukitan yang berjarak sekitar 25 km ke arah tenggara dari pusat kota Karanganyar ini?

Mereka adalah miliarder dari Desa Tlobo dan Desa Karangsari di Kecamatan Jatiyoso. Mereka mendapatkan uang ganti rugi pembangunan Waduk Jlantah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dusun (Kadus) Bondukuh, Agung Nugroho, saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/4/2022). “Mereka adalah orang-orang yang rumahnya atau tanahnya tergusur proyek Waduk Jlantah. Mereka mendapat uang ganti rugi yang kemudian digunakan untuk membangun rumah baru di sini. Tentunya uang ganti ruginya banyak karena mereka bisa membangun rumah bagus-bagus seperti itu,” ujarnya.

Baca Juga: Para Eks Miliarder Tuban Demo Minta Pekerjaan, Ini Tanggapan Pertamina

Agung mengatakan setidaknya ada 20 keluarga yang sudah atau sedang mengurus kepindahan status kependudukan mereka ke wilayah Kecamatan Jatipuro. Mereka memilih Bondukuh karena tidak terlalu jauh dari daerah asal, lokasinya strategis karena di pinggir jalan menuju Waduk Jlantah, dan lebih nyaman daripada lokasi lain di Jatiyoso.

Belasan Keluarga

Sementara itu, Kepala Dusun Winong, Sutino, mengatakan hal senada dengan Agung. Sutino menyebut pemilik-pemilik rumah mewah di “dusun miliader” tersebut adalah warga yang tempat tinggalnya tergusur proyek pembangunan Waduk Jlantah.

“Iya. Mereka itu baru dapat uang ganti rugi Waduk Jlantah lalu pindah dan bikin rumah baru. Kalau yang pindah ke Dusun Winong ini ada sekitar sebelas kepala keluarga,” ujarnya.

Mereka menempati lahan yang sebelumnya merupakan tegalan/ladang tak berpenghuni. “Dulunya tempat itu ya tegalan. Tapi sekarang sudah berubah [jadi kawasan rumah mewah] sejak mereka pindah ke situ,” imbuhnya.

Baca Juga: Jarang Dipakai, Mobil-Mobil Milik Warga Eks Miliarder Tuban Rusak

Pada sisi lain, meskipun pemilik sudah membangun rumah mewah, namun tidak semuanya tinggal di tempat itu. Pasalnya, sebagian mereka tetap tinggal di perantauan. Sehingga yang tinggal di rumah tersebut adalah kerabat atau para orang tua. “Warga sini sebagian merantau, mereka juga begitu. Jadi yang di situ [menempati rumah mewah] ya saudaranya atau orang tuanya,” imbuh Sutino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya