Solopos.com, SOLO — Komposer, improvisator, vokalis, dan pendidik seni pertunjukan tradisional asal Solo, Indonesia, Peni Candra Rini, mengukir prestasi di kancah internasional dengan meraih penghargaan Aga Khan Award 2022 yang diadakah di Jenewa, Swiss, belum lama ini.
Peni menjadi satu-satunya komposer, improvisator, vokalis, dan pendidik seni pertunjukan tradisional asal Indonesia yang mengukir prestasi emas di kancah internasional. Ada 400 nominasi dari 40 negara dalam Aga Khan Award 2022.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Kemudian, dewan juri melakukan penilaian untuk menyaring 10 nominasi terbaik. Salah satunya saya yang mewakili Indonesia. Penghargaan ini kali pertama diraih nominator asal Indonesia,” katanya saat ditemui Solopos.com di pendapa mini Yayasan Jagad Sentana Art, Desa Kadokan, Grogol, Sukoharjo, Selasa (11/10/2022).
Di pendapa mini itu terdapat seperangkat gamelan Jawa seperti bonang, kenong, dan gong. Saat ditemui Solopos.com, Peni yang tengah berlatih mengkolaborasikan musik gamelan Jawa secara apik.
Dosen Program Studi Seni Karawitan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Solo itu menyampaikan Aga Khan Award diberikan kepada pegiat seni yang mendedikasikan ilmu dalam merawat dan mengembangkan musik tradisional.
Baca Juga: Syahdu, Gerimis Iringi Pentas Tribute To Rahayu Supanggah di Balai Kota Solo
Selain merawat dan melestarikan warisan musik tradisional, penghargaan itu juga diberikan kepada pemenang yang memiliki kesadaran tinggi dalam berkontribusi nyata di bidang sosial dan lingkungan.
Menurut Peni, salah satu item penilaian dewan juri Aga Khan Award 2022 adalah keaktifan di media sosial (medsos). Mereka memantau dan menilai berbagai platform medsos milik masing-masing nominator dari berbagai negara.
“Dewan juri melakukan penilaian secara rahasia. Mereka ingin menakar representasi setiap nominasi di bidang seni musik kontemporer,” ujarnya.
Upacara Afiliasi di Kesultanan Oman
Para pemenang penghargaan itu akan dirayakan saat upacara afiliasi di Muscat, Kesultanan Oman, bersamaan dengan Aga Khan Award for Architecture pada 29-31 Oktober 2022. Masing-masing pemenang bakal menampilkan karya musik tradisional yang merepresentasikan budaya khas negaranya.
Baca Juga: 16 Budaya asal Jateng Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional, Ini Daftarnya
Peni dibantu seniman lain, Suryadi Nugroho bakal mengeksplorasi gamelan Jawa dan suara berjudul Wahyu Tumurun. Karya musik tradisional itu khusus diciptakan oleh Peni untuk perayaan seremonial Aga Khan Award 2022 di Oman pada akhir Oktober nanti.
“Karya Wahyu Tumurun premier atau perdana ditampilkan saat di Oman. Ada pesan khusus karya Wahyu Tumurun yakni filosofi masyarakat Jawa memandang wahyu dari Allah SWT turun ke dunia,” ujarnya.
Filosofi dimaksud berupa penggambaran konsep kepemimpinan Jawa dalam hastabrata yang menjadi tuntutan masyarakat. Budaya jawa sangat universal sehingga msyarakat harus menjaga, memelihara dan merawatnya.
Sementara itu, Rektor ISI Solo, I Nyoman Sukerna, mengapresiasi prestasi gemilang yang ditorehkan Peni di Aga Khan Award 2022. Dedikasi dan totalitas Peni terhadap kesenian tradisional tak diragukan lagi. Selain mengajar di kampus, Peni sangat aktif di seni karawitan menuju pentas dunia.
Baca Juga:Mahasiswa Desain Interior ISI Solo Gelar Esensi 2022
Penghargaan Aga Khan Award menasbihkan kreativitas, komitmen serta dedikasi di bidang musik serta sosial lingkungan. “Keluarga ISI Surakarta patut berbangga atas prestasi yang diraih Peni. Aga Khan Award merupakan penghargaan musik bergensi di dunia yang digelar setiap tiga tahun,” ujar dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
